Mendag Zulhas dan Menteri G20 Tak Sepakat Soal Rusia-Ukraina

G20 Indonesia 2022. (ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA Bisnis – Pertemuan G20 Menteri Perdagangan, Investasi dan Perindustrian di Bali telah selesai dilaksanakan. Dalam pertemuan tersebut ada beberapa negara tidak sepakat pada satu paragraf yang akan disepakati, terkait geopolitik Rusia-Ukraina.

Mendag Sebut Revisi Kebijakan Impor Rampung Pekan Ini, Simak Ketentuannya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, dari 27 paragraf hanya 26 yang disepakati oleh negara anggota. Hal itu disampaikan Zulhas sebagai ketua.

"Dari sekian isu semua kita sepakat kecuali satu. Oleh karena itu tidak ada konsensus, saudara-saudara sudah paham itu. Tidak tercapai konsensus dari 27 paragraf 1 tidak itu mengenai geopolitik," ujar Zulhas dalam konferensi pers, Jumat 23 September 2022.

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Zulhas: Pengusaha Curang Membunuh Usahanya Sendiri

Baca juga: Menteri Basuki: Tol Cisumdawu Operasional Saat Nataru 2022

Adapun isu geopolitik itu jelas Zulhas, diangkat oleh Uni Eropa, Amerika Serikat (AS), dan Australia. Namun, dalam hal itu tidak dicapai kesepakatan.

Kinclong Sepanjang Hari, Nilai Transaksi Perdagangan Saham BUMI Capai Rp 412 miliar

"Oleh karena itu pertemuan kita ini tidak terjadi konsensus. Tidak ada joint statement tidak ada," ucapnya.

Untuk bidang perdagangan, beberapa kesepakatan yang dicapai diantaranya pertama terkait reformasi World Trade Organization (WTO).

"Negara G20 menegaskan pentingnya memperkuat prinsip-prinsip dasar WTO. Serta sepakat bahwa reformasi WTO adalah kunci, untuk memperkuat kepercayaan dalam sistem perdagangan multilateral," ujar Zulhas.

Mendag Zulhas di Pertemuan G20 Bali.

Photo :
  • istimewa

Kedua, peran dari sistem perdagangan multilateral dalam memperkuat agenda target pembangunan berkelanjutan. Di mana anggota G20 sepakat, atas pentingnya sistem perdagangan multilateral dalam mendorong tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDG's.

Ketiga, negara-negara G20 menyepakati pentingnya peran sistem perdagangan multilateral untuk meningkatkan ketahanan dari pandemi dan arsitektur kesehatan global. Termasuk menegaskan, dukungan atas hasil-hasil yang dicapai pada WTO ke-12 lalu.

Keempat, terkait perdagangan digital dan rantai nilai global. Dalam hal ini negara anggota menegaskan bahwa rantai nilai global berperan penting dalam mendorong partisipasi negara berkembang.

G20 Indonesia 2022. (ilustrasi)

Photo :
  • VIVA/Fikri Halim

"Khususnya bagi UMKM, perempuan, dan wirausaha muda ke dalam perdagangan Global. G20 juga sepakat mendorong perdagangan digital yang inklusif," jelasnya.

Kelima, peningkatan investasi berkelanjutan untuk pemulihan ekonomi global. Dalam hal ini negara G20 menggaris bawahi investasi berkelanjutan untuk pemulihan ekonomi yang kuat.

Keenam, koherensi perdagangan investasi dan industri. Dengan anggota G20 menegaskan peran sistem perdagangan multilateral, untuk mengembalikan produktivitas industri.

"Dan menyepakati koherensi kebijakan perdagangan investasi dengan kebijakan industri untuk mengatasi tantangan di masa depan," terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya