Menguat Tipis, Rupiah Masih Terpuruk di Level 15.227 per Dolar AS

Nilai Tukar Rupiah Dollar
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Bisnis – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat tipis pada perdagangan Kamis pagi, 29 September 2022. Terpantau pukul 09.16 WIB rupiah menguat sebesar 39 poin atau 0,25 persen ke posisi Rp 15.227 per dolar AS dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 15.266 per dolar AS.

Erick Thohir: Arahan Saya ke BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Terukur, dan Sesuai Kebutuhan

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, kurs rupiah ada di angka Rp 15.243 per dolar AS.

Analis PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) telah menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2023. Itu sekaligus memperingatkan bahwa banyak negara Eropa, AS, dan China dapat menghadapi resesi di 2023.

Rupiah Amblas ke Rp 16.200 per dolar AS, Gubernur BI Lakukan Intervensi

"Volume perdagangan dunia juga tetap rendah ini menandakan ekonomi dunia di 2023 semakin suram. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi dunia diprediksi semakin rendah disertai dengan tingginya tekanan inflasi dan ketidakpastian pasar keuangan global," kata Ibrahim dalam risetnya, Kamis 29 September 2022.

Petugas bank tunjukkan uang rupiah dan dolar Amerika Serikat.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Rupiah Amblas ke Rp 16.270 per Dolar AS Pagi Ini

Ibrahim menuturkan, perkembangan terkini perekonomian Amerika Serikat ditandai dengan kenaikan suku bunga the Fed dan diperkirakan masih akan meningkat yang akan berimbas pada pelemahan ekonomi global. Hal tersebut akan mendorong semakin kuatnya mata uang dolar AS dan semakin tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global.

"Sehingga mengganggu aliran investasi portofolio dan tekanan nilai tukar di negara-negara emerging market, termasuk Indonesia," ujarnya.

Dengan kondisi kenaikan suku bunga yang agresif, Bank Indonesia (BI) disebut juga tidak tinggal diam. Di mana BI terus melakukan pengawasan secara ketat dan terus melakukan intervensi di pasar valas dan Obligasi melalui perdagangan Domestic Non Deliverable Forward (DNDF). Itu dilakukan untuk menahan pelemahan mata uang rupiah yang tajam bisa dikendalikan.

Selain itu pemerintah, terangnya, terus melakukan intervensi dengan mensubsidi barang-barang konsumsi, bansos dan BLT walaupun secara ekonomis belum bisa membantu secara signifikan. Meski demikian, pemerintah telah berusaha semaksimal mungkin untuk bekerja agar pengaruh global tidak terlalu besar imbasnya.

"Kemudian di saat intervensi BI dan Pemerintah kurang berpengaruh, sudah waktunya presiden Joko Widodo beserta tim ekonominya memberikan pengarahan dan solusi secara live di televisi berupa stimulus. Guna untuk menenangkan pasar, sehingga pelemahan rupiah bisa dikendalikan," tegasnya.

Untuk hari ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan dibuka berfluktuatif. Namun diperkirakan ditutup melemah di rentang  Rp 15.250-Rp 15.310.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya