Pengusaha Korsel-RI Cari Solusi Atasi Perubahan Bisnis karena Pandemi

Presiden Joko Widodo menghadiri pertemuan dengan CEO perusahaan-perusahaan Korea Selatan.
Sumber :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden.

VIVA – Korea Trade Investment promotion Agency (KOTRA), Kedutaan Besar Republik Korea untuk Indonesia, serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggelar 'Indonesia-Korea Future Industry Business Plaza 2022' di Jakarta.

Pertemuan itu dilakukan guna mengurai beragam masalah dan mencari solusi bersama atas transformasi bisnis yang terjadi di berbagai sektor akibat Pandemi COVID-19. Seperti pengadopsian digital dan penciptaan ekonomi berkelanjutan.   
 
Gelaran ini pun dihadiri sekitar 300 pengusaha RI dan Korea Selatan (Korsel). Yang menyajikan Forum Kerja Sama Industri Masa Depan antara Indonesia dan Korea, pameran bisnis, dan pertemuan one on one meeting

Dirjen KOTRA Jakarta Lee Jang-hee mengatakan, pihaknya berperan menjembatani perusahaan Korea Selatan dan perusahaan Indonesia. Khususnya untuk menjalin kerja sama ekonomi terutama di bidang ekspor, impor, dan investasi.

Booth Hyundai di GIIAS 2022

Photo :
  • VIVA/Muhammad Thoifur

"Tujuan dari Indonesia-Korea Future Industry Business Plaza 2022 adalah untuk mengatasi tantangan dan rintangan yang muncul karena perubahan bentuk dalam lingkungan perdagangan internasional dan investasi akibat pandemi COVID-19," papar Lee dikutip dari keterangannya, Jumat, 30 September 2022.

Dia melanjutkan, kehadiran Kerja sama Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia Korea (IK CEPA) yang telah diteken tahun ini diharapkan meningkatkan nilai perdagangan dan investasi antara kedua negara. Perjanjian tersebut telah diratifikasi oleh Korea Selatan pada Juni 2021 dan Indonesia pada Agustus 2022. 

IK CEPA diharapkan resmi berlaku pada tahun 2023. Lee pun optimistis IK CEPA akan melahirkan sistem kerja sama yang lebih dalam di tengah ketidakpastian ekonomi global seperti ancaman inflasi, disrupsi rantai pasok, perang dagang, dan konflik geopolitik. 

Dalam perjanjian itu, Korsel mengeliminasi sebanyak 95,5 persen dari pos tarif yang mewakili 97,3 persen nilai impor dari Indonesia. Pada saat yang sama, Indonesia juga memangkas 93 persen pos tarif yang mewakili 97 persen impor dari Negeri Ginseng. 

Di Depan Para Pengusaha Ritel, Airlangga Sebut Aturan Impor Bakal Direvisi

"Korea Selatan akan melanjutkan kolaborasi yang melibatkan industri dengan teknologi tinggi seperti kendaraan listrik dan baterai sekunder sebagai bagian dari Environmental Social Governance (ESG) untuk mendukung kebijakan keberlanjutan Indonesia," tuturnya. 

Lebih lanjut Lee menambahkan, Indonesia merupakan salah satu mitra penting bagi Korea Selatan di kawasan ASEAN. Nilai perdagangan Korsel-Indonesia tercatat sebesar USD15,3 miliar untuk periode Januari hingga Juli 2022.

HUT Ke-61, Taspen Tegaskan Komitmen Genjot Kesejahteraan Masyarakat

Presidensi Indonesia di G20 2022: Logo

Photo :
  • ANTARA/HO-g20-indonesia.id

Angka tersebut tumbuh 49,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni US$10,2 miliar. Adapun komoditas utama yang yang diperdagangkan kedua negara tersebut adalah bahan bakar mineral, minyak mineral dan sejumlah produk lainnya.

Heboh Daud Kim Beli Tanah Untuk Bangun Masjid, Ternyata Hanya Untuk Konten?

Lee mengatakan, dalam acara 'Indonesia-Korea Future Industry Business Plaza 2022', pada sesi konsultasi bisnis dan one on one meeting, terdapat 48 perusahaan teknologi Korea Selatan yang berpartisipasi secara daring maupun luring. 

Mereka melakukan pertemuan atau konsultasi tatap muka dengan 100 calon mitra seperti perusahaan Indonesia skala besar, pemilik proyek, pemodal ventura untuk memperkenalkan produk mereka. Pertemuan tersebut juga menjajaki peluang terjadinya kesepakatan bisnis di masa depan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya