- vivanews/Andry Daud
VIVA Bisnis – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengungkapkan sejarah awal berdaulatnya sektor pertambangan dan energi nasional sejak masa awal kemerdekaan Indonesia di tahun 1945. Hal itu dijabarkannya saat memberikan pidato sambutan pada Upacara Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-77 Tahun 2022 yang digelar di Kementerian ESDM.
Arifin mengatakan, dalam perjalanan sejarah peralihan penguasaan sektor pertambangan dan energi dari tangan penjajah ke bangsa Indonesia, telah terjadi beberapa peristiwa penting yang salah satunya dijadikan tonggak sejarah sebagai Hari Pertambangan dan Energi Nasional.
"Sehingga pada tanggal 28 September 1945 dipilih menjadi Hari Jadi Pertambangan dan Energi," kata Arifin dalam telekonferensi, Selasa 4 Oktober 2022.
Pada tanggal 28 September 1945 tersebut, Arifin menceritakan bahwa telah terjadi peristiwa heroik pengalihan kelembagaan Chisitsu Chosasho, yang sebelumnya dikuasai oleh rezim penjajahan Jepang. Setelah Indonesia menyatakan kemerdekaan, maka secara kelembagaan pun nama Chisitsu Chosasho itu diganti dengan Pusat Djawatan Tambang dan Geologi.
"Yang kemudian menjadi cikal bakal dari terbentuknya departemen yang membawahi geologi, pertambangan, perminyakan, dan energi," ujar Menteri ESDM.
Arifin menegaskan, perjuangan dan pengorbanan dari para pendahulu bangsa tersebut patut diteladani, untuk dapat menumbuhkan semangat patriotisme dalam pengelolaan sumber energi dan mineral. Yakni dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan dan cita-cita para pendiri bangsa, untuk mewujudkan kesejahteraan nasional melalui pengelolaan sumber daya pertambangan.
"Dengan slogan 'Energi Bangkit Lebih Kuat' yang menjadi tema pada hari ulang tahun ke-77 pertambangan dan energi diharapkan sektor ESDM akan mampu bangkit dalam menghadapi tantangan global dan bangkit dari pandemi COVID-19," kata Arifin.
"Sehingga dapat mengelola, mengendalikan, dan memanfaatkan sumber daya energi dan mineral secara maksimal, demi tercapainya kemandirian dan ketahanan energi serta pembangunan nasional untuk sebesar-besarnya kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara," ujarnya.