Ekonomi Dunia Diproyeksi Melambat pada 2023, Kemendag Waspadai Ini

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia/Kemendag
Sumber :
  • VIVA/Andry Daud

VIVA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mewaspadai, perlambatan ekonomi yang akan terjadi hingga 2023. Sebab, dengan penurunan itu akan berdampak kepada demand atau permintaan masyarakat, salah satunya pada permintaan fesyen.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi mengatakan, melalui perkiraan International Monetary Fund (IMF) ekonomi global akan melambat. Diperkirakan di tahun ini pertumbuhan ekonomi global tidak lebih dari 3 persen, itu juga akan berdampak pada perekonomian nasional.

"Perlambatan pertumbuhan ekonomi ini biasanya akan paralel dengan demand dunia, ini berarti kita bicara dengan permintaan terhadap fesyen. Ini lah masalahnya yang jadi kita isunya adalah pada saat permintaan dunia terjadi kontraksi atau menurun, maka biasanya yang sifatnya lifestyle itu akan menjadi nomor dua," ujar Didi pada Influencer and Media Gathering, Selasa 4 Oktober 2022.

Baca juga: Jokowi Buat Perpres dan Beri Tugas Khusus ke Menteri PUPR, Apa itu?

Didi menjelaskan, dengan penurunan permintaan itu maka biasanya masyarakat membeli pakaian dengan kualitas dan harga yang tinggi. Dari hal itu, kualitas atau standar masyarakat menurun.

"Karena demandnya turun, kemampuan daya beli turun karena inflasi juga tinggi maka konsumen akan memilih, akan memprioritaskan standarnya yang tidak premium. Nah, ini tantangan juga," jelasnya.

Adapun dengan hal tersebut dia meminta agar seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat kerja sama dan kolaborasi. Untuk mengatasi krisis dunia, khususnya pada permintaan masyarakat.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi.

Photo :
  • istimewa
Misi Pemerintah Lewat Transformasi Digital Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 5,2% di 2024

Sebelumnya, Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan akan tetap lemah pada semester kedua 2022 ini. Itu terjadi sebelum perlambatan lebih lanjut pada 2023 dengan pertumbuhan tahunan hanya 2,2 persen.

Dalam Economic Outlook terbarunya, OECD menjelaskan faktor utama yang memperlambat pertumbuhan global adalah pengetatan kebijakan moneter secara umum.

Zulhas Enggan Revisi Aturan Barang Bawaan dari Luar Negeri: Bayar Pajak Dong!

Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tahunan diproyeksikan melambat tajam menjadi 0,5 persen di Amerika Serikat pada 2023. Sedangkan 0,25 persen di Eropa, dengan risiko penurunan output di beberapa ekonomi Eropa selama bulan-bulan musim dingin.

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Kadin Sebut PR Pemerintah 10 Tahun ke Depan Jauh Lebih Berat
Potret Haru Presiden Vladimir Putin Nyalakan Lilin untuk Korban Terorisme di Mos

Putin Telepon Presiden Iran Wanti-wanti Dampak Memanasnya Konflik Timur Tengah

Putin dan Presiden Raisi membahas tindakan pembalasan yang diambil oleh Iran terhadap Israel dalam sambungan telepon.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024