Anggota Komisi VII Minta BLT BBM Buat Ojol Didistribusikan Khusus

Pengemudi ojek online (ojol) sedang mengisi BBM
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Bisnis – Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta distribusi Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi pengemudi ojek online dilakukan secara khusus. 

Prabowo Ingin Bentuk 'Executive Heavy" dengan Rangkul Semua Parpol, Kata Peneliti BRIN

Hal ini, kata Politikus PKS itu agar BLT tepat sasaran bagi kelompok pekerja yang terdampak langsung kenaikan harga BBM.  

"Sebaiknya memang Pemerintah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM untuk para pengemudi ojol (ojek online) secara khusus melalui pengusaha aplikasi agar tepat sasaran,” kata Mulyanto dikutip Rabu, 5 Oktober 2022.

Mendagri Tito Karnavian: RUU DKJ Wujud Upayakan Jakarta Jadi Kota Kelas Dunia

Tidak seperti sekarang, lanjut Wakil Ketua Fraksi PKS itu, BLT untuk sopir ojol ini didistribusikan secara umum melalui desa atau kelurahan. Padahal, lanjut dia, sama-sama memaklumi, bahwa akurasi data yang dipakai untuk mendistribusikan BLT ini masih kurang akurat.

Ilustrasi dua orang pengemudi ojek online (ojol) berbincang di Jalan.

Photo :
  • vstory
Petinggi Gerindra: Kemungkinan Pengajuan Hak Angket DPR Hanya 3 Persen

Sebelumnya, Mulyanto menerima keluhan dari komunitas ojol SPEED bahwa anggota mereka banyak yang tidak menerima bantuan BLT dari Pemerintah karena berbagai alasan seperti soal KTP domisili, keterbatasan kuota atau tidak terdaftar, dan lain-lain. 

Padahal, ungkap Mulyanto, mereka sangat membutuhkan bantuan tersebut, mengingat kenaikan tarif ojol yang ada tidak sebanding dengan kenaikan harga BBM bersubsidi.

Driver ojol Gojek dan Grab.

Photo :
  • pymnts

Selain itu para driver ojol SPPED juga mengeluhkan, bahwa pasca kenaikan harga Pertalite, mereka merasakan terjadi penurunan kualitas BBM jenis Pertalite ini, seperti boros dan akselerasi yang berat. Padahal sebelum kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut tidak dirasakan adanya keluhan tersebut.

"Pemerintah harus secara serius memperhatikan soal-soal ini. Jangan sampai masyarakat semakin menderita. Padahal dampak pandemi Covid-19 belum hilang benar. Kini kenaikan harga BBM bersubsidi telah memicu kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok masyarakat yang membuat kehidupan mereka semakin berat," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya