Jokowi Ungkap Alasan Dibalik Masifnya Pembangunan Infrastruktur di RI

Presiden Jokowi Meresmikan Pembukaan Kongres XII LVRI dan Munas XI PIVERI
Sumber :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

VIVA Bisnis – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan pentingnya pembangunan infratsruktur dalam negeri dalam menghadapi persaingan global. Jokowi mengatakan, infrastruktur yang baik dapat menjadi kunci agar Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara lain.

JK Sebut Golkar Partai Terbuka, Tak Masalah Jika Jokowi-Gibran Gabung

"Kemudian hal fundamental yang paling penting, yang ini akan memberikan sebuah daya saing yang baik bagi negara kita kalau berkompetisi dengan negara-negara yang lain, yang sudah sering saya sampaikan yaitu infrastruktur," kata Jokowi di Balai Sarbini, Jakarta, Selasa 11 Oktober 2022.

Ilustrasi pembangunan infrastruktur/properti.

Photo :
  • Dok. Istimewa
Moeldoko: Otonomi Daerah Harus Lanjutkan Pembangunan Visi Jokowi

Jokowi mengatakan, tanpa pembangunan infrastruktur yang baik, mustahil Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain. Itulah yang menjadi alasan mengapa dalam masa kepemimpinannya ini Indonesia rajin membangun infrastruktur.

"Tanpa itu jangan kita bermimpi bisa bersaing dengan negara-negara lain. Sehingga kenapa jalan kita bangun, bandara kita bangun, pelabuhan kita bangun, bendungan kita bangun, irigasi kita bangun secara masif karena memang kita ke depan ini akan bersaing dengan negara-negara lain," ujar Jokowi.

Bakal Hijrah ke IKN, Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Pakai Mobil Dinas Listrik?

Memang untuk membangun infrastruktur dibutuhkan perjuangan yang tidak mudah. Jokowi menyebut dampak positif dari pembangunan infrastruktur itu akan dapat dirasakan oleh masyarakat dalam waktu 5-10 tahun yang akan datang.

"Dan ini adalah hal yang fundamental meskipun awal-awal sakit tetapi dalam jangka 5 10 tahun yang akan datang akan kelihatan manfaat dari pembangunan yang kita lakukan pada hari ini," ujarnya

Aktivitas pertambangan di Maluku Utara yang melakukan ekspor bijih nikel.

Photo :
  • ANTARA Foto/Abdul Fatah

Jokowi juga mengatakan, selain membangun infrastruktur, untuk mampu bersaing dengan negara lain adalah Indonesia harus mampu melakukan hilirisasi. Jokowi meminta agar tidak ada lagi komoditas yang diekspor dalam keadaan mentah ke luar negeri.

Kepala Negara menyebutkan pada tiga tahun lalu pemerintah menetapkan kebijakan untuk menghentikan ekspor nikel mentah. Meskipun Indonesia digugat oleh negara-negara Uni Eropa ke World Trade Organization (WTO) akibat keputusan itu, namun Indonesia tak boleh gentar,

"Tahun depan setop timah, tahun depan setop tembaga, karena nilai tambahnya ada di dalam negeri. Saya berikan contoh waktu nikel diekspor dalam bentuk mentahan, kita hanya mendapatkan nilai Rp15 triliun setelah di-ekspor dalam bentuk setengah jadi dan barang jadi nilainya menjadi Rp360 triliun, naik dari Rp15 triliun menjadi Rp360 triliun baru satu barang," ujar Jokowi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya