Digitalisasi Bisa Bikin Bisnis UMKM Kuliner Makin Mocer, Ini Penjelasannya

Ilustrasi perekonomian dalam digitalisasi.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – PT Esensi Solusi Buana (ESB) menhadirkan Smart Food Court pertama di Indonesia. Inovasi tersebut ditunjukkan dalam perhelatan Indo Smart City (ISC) 2022 pada 12-14 Oktober 2022 di Kota Surakarta, Solo.

Jokowi Soroti Polemik TikTok Shop: Teknologi Sudah Melesat Jauh, Regulasi Belum Siap

ESB menjelaskan, dengan konsep tersebut, operasional bisnis restoran dengan aplikasi kasir online akan membuat pengelolaan bisnis F&B lebih efektif dan efisien. Kinerja bisnis UMKM pun bisa terus terakselerasi.

"Misi kami dalam mewujudkan digitalisasi UMKM sektor kuliner masih terus kami lakukan. Indo Smart City 2022 menjadi salah satu program. Di mana kami ingin menginspirasi, mengedukasi dan menggandeng lebih banyak lagi pelaku UMKM," kata Gunawan Woen, CEO dari ESB Restaurant Technology, dikutip Jumat, 14 Oktober 2022.

Bank Digital Anak Usaha BRI Raup Laba Bersih Rp 9,3 Miliar pada Juni 2023

Menurutnya, teknologi yang dibangun ESB merupakan teknologi software yang terintegrasi khusus untuk operasional bisnis Food and Beverage, baik restoran, cloud kitchen, warung makan, dan perhotelan.

Dengan Teknologi Restoran Pintar, laba bisnis F&B akan meningkat melalui efisiensi biaya, serta tetap memberikan kenyamanan lebih kepada konsumen restoran.

TikTok Shop Bakal Resmi Tutup, Pedagang Terima Surat Ini

Kami tahu bahwa untuk mendukung pemerintah mewujudkan konsep Smart City diperlukan lebih banyak kolaborasi, baik dari pelaku UMKM dan juga perusahaan teknologi seperti ESB yang memiliki ekosistem dan teknologi mumpuni.

Gunawan mengatakan kehadiran ESB pada ISC 2022 juga menjadi perpanjangan kampanye “Entrepreneur Serba Bisa”, di mana ESB mengajak pelaku sektor UMKM kuliner agar dapat bergandengan tangan dan melangkah bersama dalam memaksimalkan bisnis dan usaha dengan digitalissi.

ISC 2022 yang membawa tema “Kolaborasi Multipihak dalam Membangun Ekosistem Smart City” menjadi wadah bagi ESB untuk memaksimalkan edukasi dan adaptasi digital kepada sejumlah pelaku UMKM di kota Solo dan kota besar lainnya.

Gunawan menjelaskan bahwa melalui kolaborasi yang bersinergi antar ekosistem yang ESB miliki, pelaku UMKM dapat mempunyai tata kelola bisnis yang jauh lebih efektif dan efisien dalam hal operasional, maupun keuangan, hingga meningkatkan pengalaman dan kualitas pelayanan pelanggan.

Tidak hanya itu, untuk membantu UMKM bangkit dan naik kelas di situasi pascapandemi saat ini, ESB telah menyiapkan sejumlah dukungan dan langkah melalui ekosistem teknologi yang dibawa. Gunawan mengatakan bahwa di era disrupsi teknologi saat ini, semua pihak sedang bergandeng tangan meningkatkan indeks literasi digital di Indonesia.

Ilustrasi Digitalisasi.

Photo :
  • Olsera

Indeks ini juga akan menjadi kunci untuk pelaku UMKM dapat memperluas skala usaha mereka dan melakukan tata kelola manajemen, operasional hingga keuangan yang jauh lebih efisien.

“Edukasi tidak hanya datang dari ESB saja, namun juga dari sejumlah mitra yang telah berhasil meningkatkan skala usaha mereka setelah menikmati integrasi teknologi yang kami berikan. Dengan portofolio ini dan juga sejumlah program menarik yang kami berikan, kami berharap dapat mendorong pelaku UMKM untuk saling bantu dan mewujudkan pelaku-pelaku UMKM yang serba bisa di bidangnya,” tambah Gunawan.

Hingga kuartal III-2022 ESB telah berhasil menggandeng lebih dari 8,000 merchant tergabung dalam ekosistem kami. Merchant ini tidak hanya datang dari Jabodetabek dan Solo, namun juga dari kota besar lainnya, seperti Surabaya, Semarang, Yogyakarta dan Bali. Melalui acara ini, kami berharap dapat mewujudkan kerja sama mitra yang lebih banyak lagi dengan sejumlah pelaku bisnis dan usaha di kota-kota besar lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya