Dolar AS Terus Menguat, Kemendag Atur Strategi Siasati Mahalnya Produk Impor

Plt Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Didi Sumedi.
Sumber :
  • Anisa Aulia/VIVA.

VIVA Bisnis – Dolar AS hingga saat ini terus mengalami penguatan, sehingga membuat mata uang di berbagai negara melemah tak terkecuali nilai tukar rupiah. Rupiah sendiri saat ini terus bergerak menuju Rp 16.000 per dolar AS.

Rupiah Mulai Perkasa Seiring Meredanya Konflik Israel-Iran

Pada perdagangan Selasa pagi, 25 Oktober 2022. Terpantau pukul 09.10 WIB rupiah melemah sebesar 5 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp 15.590 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 15.585 per dolar AS.

Plt Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Didi Sumedi mengatakan, dengan menguatnya dolar AS akan menyebabkan barang impor ke RI menjadi mahal.

Ekonom Proyeksikan BI Bakal Kembali Tahan Suku Bunga Acuan 6 Persen

"Kita harus bisa memilih-milih mana impor yang sebetulnya bisa disubstitusi oleh produk dalam negeri dan komoditi dalam negeri. Dan itu sebetulnya sudah policy kita dari dulu untuk bisa memperkuat penggunaan produk dalam negeri," kata Didi saat ditemui di Kantor Kemendag, Selasa, 25 Oktober 2022.

Uang dolar AS dan rupiah.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.
Kinclong Sepanjang Hari, Nilai Transaksi Perdagangan Saham BUMI Capai Rp 412 miliar

Sementara itu, untuk ekspor Didi mengatakan menguatnya dolar AS akan berdampak positif terhadap ekspor RI. Sebab, harga barang akan menjadi lebih murah.

"Tapi ekspor kita kan tetap naik bagus, nah artinya sebetulnya dari sisi ekspor kalau teori itu kan harga barang ekspor kita jadi murah. Semakin kurs (dolar) naik harga kita semakin murah ekspornya," ujarnya.

Didi meyakini, hingga akhir tahun meski dolar menguat dari sisi ekspor penguatan akan tetap terjaga. Karena ekspor Indonesia pada September Indonesia tercatat USS$24,80 miliar secara bulanan.

"Dari sisi ekspornya saya sih punya keyakinan Insya Allah tetap sustain sampai akhir tahun. Ekspor enggak akan turun karena murah barang kita. Kecuali kita tambah kuat jadi Rp 10 ribu, itu saya bertanya-tanya," jelasnya.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU/aa

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diproyeksikan akan tembus di Rp 16.100 per dolar AS. Di mana surplus neraca perdagangan yang turun dan cadangan devisa yang melemah dapat menyebabkan sentimen negatif

"Rupiah berisiko menembus Rp 16.100 per dolar melihat indikator super dolar terus terjadi. Indeks dolar telah menguat 20 persen secara tahunan, dengan level indeks dolar di 112 bukan hanya rupiah yang melemah tapi mata uang lain ikut terkoreksi dibanding dolar AS," ujar Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara.

Bhima mengatakan, dari dalam negeri surplus perdagangan yang turun dan cadangan devisa yang melemah menjadi sentimen negatif. Untuk surplus perdagangan turun dari 5,7 miliar ke US$4,9 miliar.

"Itu menunjukkan boom komoditas mungkin segera berakhir. Padahal boom komoditas yang selama satu semester ini membantu penguatan rupiah," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya