Luhut Sebut Ada Andil China Dalam Ekonomi Indonesia, Apa Saja?

Menko Marves, Luhut Pandjaitan di dalam Peluncuran Laporan Kegiatan CSR China.
Sumber :
  • ANTARA/Ade Irma Junida

VIVA Bisnis – Peran China dalam perekonomian Indonesia dinilai memiliki kaitan yang sangat erat, terlebih di tengah gejolak ekonomi global. Kerja sama dua negara telah membuat Indonesia dapat bertahan cukup baik dari krisis dan memiliki kemajuan bersama.

Asia Business Council 2024, Menko Airlangga Kasih Bukti Ketahanan Ekonomi Indonesia

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam Peluncuran Laporan Kegiatan Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) Perusahaan-perusahaan Tiongkok di Indonesia dikutip Antara, Jumat 28 Oktober 2022.

"Dunia sekarang menghadapi tantangan yang hebat, saya ingin sampaikan Indonesia termasuk negara yang bisa mempertahankan ekonominya seperti sekarang ini. Itu sebenarnya tidak lepas dari kerja sama yang begitu hebat antara Tiongkok dengan Indonesia," tegas Luhut.

Di Tengah Konflik Perang, Tiongkok Dukung Upaya Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Baca juga: Kemnaker Targetkan 21 Ribu Tenaga Kerja Dapat Pekerjaaan di Job Fair Nasional

Khususnya dalam delapan tahun terakhir, Luhut menyebut ada banyak kemajuan atas kerja sama yang konstruktif antara Tiongkok dan Indonesia.

Soal Konflik Israel-Iran, Airlangga Cermati Dampak ke Sektor Logistik Minyak Mentah Dunia

Ia menyebut sejak Presiden Xi Jinping memprakarsai Belt and Road Initiative atau Jalur Sutera dan Jalur Maritim Abad ke-21 pada 2013, hal itu juga turut mendukung visi strategis Indonesia untuk menjadi poros maritim dunia.

"Dalam beberapa tahun terakhir terus berkembang, bisa dilihat dari pertumbuhan sektor-sektor kritis dan semua itu saling menguntungkan. Saya ulangi, saling menguntungkan. Saya lihat Tiongkok juga memberikan teknologi terbaik dia, dan juga Tiongkok memberikan transfer teknologi, mendirikan politeknik di berbagai industri," katanya.

Secara angka, defisit perdagangan antara Indonesia dengan Tiongkok pun terus menurun dari US$17 miliar pada 2019 menjadi hanya US$2,5 miliar pada 2021. Defisit neraca perdagangan kedua negara, lanjut Luhut, diprediksi sekitar US$500 juta atau kurang pada tahun ini.

Menko Luhut meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Photo :
  • Kemenko Marves

"Jadi kalau orang katakan kita didikte China, sama sekali tidak benar. Apalagi dengan angka-angka ini. Jadi yang ingin saya sampaikan, apapun bentuk kerja sama Tiongkok di Indonesia itu kita lakukan betul kerja sama yang saling menguntungkan," katanya.

Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk RI Lu Kang menyebut kerja sama ekonomi antara kedua semakin erat. Ia optimis perusahaan-perusahaan Tiongkok bisa ikut meningkatkan level industri Indonesia dan mewujudkan visi Indonesia Emas.

"Investasi Tiongkok sudah mengakar kuat, seperti pohon besar yang menghasilkan buah melimpah. Ini tidak lepas dari perhatian pemerintah dan kepedulian masyarakat Indonesia," kata Dubes Lu Kang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya