Heboh Varian Baru, Bio Farma Buka Suara Soal Kelangkaan Stok Vaksin COVID-19

Bio Farma kirim 15,2 juta vaksin ke 34 provinsi selama agustus
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA Bisnis – PT Bio Farma (Persero) memberikan tanggapan perihal kabar kelangkaan stok vaksin COVID-19 dan vaksin booster, yang terjadi di sejumlah daerah. Apalagi, hal itu terjadi di tengah maraknya lonjakan kasus COVID-19 subvarian XBB dan XBC dalam beberapa waktu terakhir ini.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Direktur Transformasi dan Digital Bio Farma, Soleh Ayubi mengatakan, saat ini pihaknya belum memiliki vaksin COVID-19 yang efektif untuk menangkal penyebaran subvarian XBB dan XBC.

Mereka masih berupaya melakukan studi pengembangan vaksin, untuk membasmi dua subvarian COVID-19 terbaru tersebut.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

"Untuk menangkal varian terbaru (vaksinnya) sedang kami kerjakan. Nanti hasil kajian studinya akan kami sampaikan kepada publik," kata Soleh di Kementerian BUMN, Selasa 8 November 2022.

Baca juga: Ketidakpastian Pembatasan Ketat COVID-19 China Buat Harga Minyak Jatuh

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Namun, Soleh mengaku optimis bahwa Bio Farma akan dapat memproduksi 20 juta dosis vaksin Indovac tahun ini, sebagaimana arahan Presiden Jokowi saat meluncurkan vaksin Indovac tersebut beberapa waktu lalu.

Sementara pada 2023 mendatang, Bio Farma menargetkan produksi vaksin Indovac dapat menembus 120 juta dosis guna memenuhi tingginya kebutuhan domestik di Tanah Air.

"Tahun depan, jika dibutuhkan, kami akan menggenjot (produksi vaksin Indovac) sampai 120 juta dosis," ujarnya.

Vaksinasi booster Covid-19 di DIY

Photo :
  • Istimewa

Diketahui, sebelumnya Koordinator Advokasi LaporCOVID-19, Firdaus Ferdiansyah, meminta agar pemerintah secepatnya menangani kelangkaan vaksin COVID-19 di Tanah Air. Hal itu menurutnya harus segera diatasi, agar tercipta kekebalan komunitas penerima vaksin COVID-19 tersebut.

"Pemerintah harus secepatnya menangani kelangkaan vaksin dan meningkatkan laju vaksinasi booster untuk memperkuat kekebalan komunitas dari ancaman varian baru COVID-19," kata Firdaus.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya