BEI Gaet IDCTA Kerja Sama Pengembangan Perdagangan Karbon di Indonesia 

BEI dan IDCTA kerja sama pengembangan perdagangan karbon.
Sumber :
  • istimewa

VIVA Bisnis – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan nota kesepahaman (MoU) pengembangan perdagangan karbon di Indonesia. Kerja sama itu dilakukan bersama Asosiasi Perdagangan Karbon Indonesia atau Indonesian Carbon Trade Association (IDCTA). 

Laba Bersih Bank Jago Naik 24 Persen Kuartal I-2024, Intip Sumber Cuannya

Adapun BEI sebagai pihak yang berpotensi menyelenggarakan bursa karbon di Indonesia berupaya untuk mendapatkan masukan dan dukungan dari berbagai pihak untuk menciptakan infrastruktur bursa karbon yang selaras dengan mandat yang ditetapkan oleh Pemerintah. Serta sesuai kebutuhan dari seluruh pelaku pasar.

"Kami menyambut baik dukungan yang disampaikan oleh IDCTA untuk menciptakan ekosistem perdagangan karbon yang sesuai dengan kebutuhan industri," kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia Irvan Susandy, Kamis 10 November 2022.

PLN IP Targetkan Perdagangan Karbon Naik 2 Kali Lipat dari 2,4 Juta Ton CO2 di 2023

Baca juga: Luhut Terkejut Atas Pernyataan Media Asing pada Indonesia, Kenapa?

Irvan mengatakan, kolaborasi itu dilakuakan untuk dapat meningkatkan pengetahuan terkait perdagangan karbon melalui diskusi dan edukasi. Baik yang dilakukan oleh masing-masing pihak dan dengan melibatkan pihak ketiga.

Suku Bunga BI Naik Diproyeksi Topang Penguatan IHSG, Cek Saham-saham Berpotensi Cuan

"Bentuk potensi kerja sama perdagangan karbon yang dapat dilakukan adalah mengadakan diskusi dan knowledge sharing dalam rangka pengembangan perdagangan karbon, fasilitasi dengan mengundang pihak ketiga dalam rangka knowledge sharing pengembangan perdagangan karbon, " jelansya. 

Selian itu, juga dapat dilakukan dengan memperkenalkan dan melakukan evaluasi bersama berbagai solusi dalam rangka penyelenggaraan perdagangan karbon, menyelenggarakan kegiatan edukasi kepada stakeholder terkait, dan bentuk kerja sama lainnya dalam lingkup pengembangan perdagangan karbon.

Ilustrasi karbon

Photo :
  • ANTARA

Sementara itu, Ketua Umum IDCTA Riza Suarga mengatakan IDX adalah bursa kebanggaan bangsa Indonesia yang telah proven menjadi Bursa Efek terbesar di kawasan. Dari hal itu sangat tepat apabila IDX menjalankan peran yang signifikan dalam penyelenggaraan ekosistem perdagangan karbon.

"Kredit karbon Indonesia akan menjadi sangat berharga dan terpercaya sehingga merupakan kehormatan bagi IDCTA untuk terus mendukung suksesnya amanah ini," jelasnya. 

Di tempat terpisah, Wakil Ketua Umum IDCTA Poempida Hidayatulloh menyampaikan bahwa banyak aktivis pengembang renewable energy melihat potensi perdagangan dari sektor renewable energy sendiri mempunyai potensi yang sangat luas dan strategis. Jika terjadi perdagangan karbon yang adil dalam konteks ini maka akan menjadi stimulus percepatan renewable energy development.

Adapun Anggota IDCTA Andi W. Setianto melihat perdagangan karbon di Bursa Efek Indonesia sebagai sumber devisa pendapatan negara, yang sekaligus mendukung transisi energi dan ekonomi Indonesia menjadi negara maju.

"Selain itu, perdagangan karbon ini juga mendukung kelestarian hutan dan penggunaan lahan lainnya (forest and other land uses, FOLU) untuk mengurangi emisi dan pembuangan gas rumah kaca yang dihasilkan dari penggunaan lahan langsung disebabkan oleh manusia seperti pemukiman dan penggunaan komersial, perubahan pemanfaatan lahan, dan kegiatan kehutanan," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya