Rupiah Melemah ke Level Rp 15.532 per Dolar AS, Gara-gara Ini 

Rupiah Melemah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA Bisnis – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Selasa pagi, 15 November 2022. Terpantau pukul 09.15 WIB rupiah melemah sebesar 13 poin atau 0,23 persen ke posisi Rp 15.532 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 15.519 per dolar AS.

Ada Konflik di Timur Tengah, Bos BI Pede Ekonomi RI Tetap Kuat

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 15.499 per dolar AS.

Baca juga: Viral Jenazah Hidup Lagi Dirawat Rumah Sakit di Bogor, Begini Ceritanya

Gubernur BI Proyeksikan Rupiah Baru Balik ke Rp 15.000-an pada Kuartal IV-2024

Analis PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan, neraca perdagangan Indonesia Oktober 2022 masih mengalami surplus. Meskipun capaian tersebut masih kecil dibandingkan angka September 2022. 

"Proyeksi neraca dagang surplus ini lantaran sejumlah harga komoditas utama penyumbang ekspor Indonesia masih mengalami kenaikan, terutama komoditas sumber daya alam dan pertambangan. Surplus neraca perdagangan pada Oktober 2022 sebesar US$4,90 miliar," kata Ibrahim dalam risetnya, Selasa 15 November 2022. 

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

Ibrahim menilai, masih surplusnya neraca perdagangan Indonesia itu didorong oleh kinerja ekspor, terutama dengan kenaikan harga batu bara yang mencapai 17,4 persen sepanjang Oktober 2022. Sedangkan untuk kinerja impor diperkirakan lebih tinggi sejalan dengan pemulihan sektor industri, dalam hal ini ditopang oleh bahan baku dan barang modal.

Ilustrasi rupiah melemah.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Ibrahim mengatakan, untuk akhir 2022 diperkirakan neraca perdagangan akan melandai. Hal itu sering dengan tren penurunan harga komoditas ekspor utama Indonesia, seperti besi dan baja, crude palm oil (CPO), dan batu bara. 

Sementara impor non migas kata dia, diperkirakan terus meningkat terutama pada golongan barang logam mulia dan perhiasan, kapal perahu dan struktur terapung, dan biji buah mengandung minyak. 

"Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang  Rp 15.500-Rp 15.550," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya