Food Estate Diyakini Jadi Jurus Jitu Terhindar dari Krisis Pangan

Food Estate di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.
Sumber :
  • Dok. PUPR

VIVA Bisnis – Program food estate yang telah dipersiapkan pemerintah dianggap mampu menjadi jurus jitu untuk terhindar dari krisis pangan. Itu menjadi salah satu upaya memperkuat ketahanan pangan nasional di tengah tantangan risiko krisis pangan global yang melanda berbagai negara.

Asia Business Council, Menko Airlangga Yakinkan Komitmen Indonesia Mempercepat Pembangunan Ekonomi

Program tersebut diharapkan dapat memperkuat ketahanan, kedaulatan, kemandirian pangan, dan mendorong kesejahteraan petani. 

Sampai saat ini, berbagai kementerian, seperti Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, bekerja sama untuk menjalankan program yang tergolong dalam program strategis nasional (PSN) 2020-2024 tersebut.

Deretan Negara Ini Tercatat Dilanda Kelaparan Terburuk Sepanjang Sejarah

Menurut Pengamat Ekonomi Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Surya Vandiantara, di tengah situasi dunia dan berbagai macam konflik internasional yang terjadi memang dapat memicu terjadinya krisis pangan yang berujung pada resesi ekonomi di berbagai belahan dunia. Untuk itu, dibutuhkan peningkatan produktivitas pangan sebagai bekal menghadapi krisis tersebut.

Dia menilai, program food estate yang dilaksanakan oleh berbagai kementerian, seharusnya mampu menjadi kunci utama dalam meningkatkan produktivitas hasil pertanian di Indonesia.

Asia Business Council 2024, Menko Airlangga Kasih Bukti Ketahanan Ekonomi Indonesia

“Melalui produktivitas hasil-hasil pertanian yang tinggi, perekonomian Indonesia akan menjadi lebih tangguh dalam menghadapi ancaman krisis pangan dan resesi ekonomi," ungkap Surya dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa 15 November 2022.

Produktivitas Bisa Hindarkan Indonesia dari Ketergantungan Impor Pangan

Infrastruktur Food Estate di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.

Photo :
  • Dok. PUPR

Surya mengatakan, dalam persepektif ekonomi makro, peningkatan produktivitas pangan melalui program food estate tentunya akan memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan perekonomian. 

"Peningkatan produktivitas pangan dapat menghindarkan Indonesia dari ketergantungan terhadap produk impor pangan, dikarenakan kebutuhan pangan dalam negeri dapat dipenuhi oleh produk pangan dari dalam negeri sendiri," katanya. 

Tak hanya itu, sambung Surya, peningkatan produktivitas pangan melalui program food estate dapat pula membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia.  "Hal ini tentunya akan sangat baik guna menurunkan jumlah angka pengangguran di Indonesia," tambahnya. 

Dampak lainnya yang tak kalah penting dari peningkatan produktivitas pangan ialah membuka peluang ekspor bagi produk pangan Indonesia untuk mengisi kebutuhan pangan di pasar luar negeri.

"Apabila ekspor pangan ini dapat dilaksanakan secara massive, tentunya akan menurunkan angka defisit hingga menjadi surplus neraca perdagagan Indonesia. Surplus neraca perdangan ini dapat pula membantu menguatkan nilai tukar rupiah terhadap US Dollar," jelasnya. 

Oleh karena itu, dia berharap agar berbagai upaya mulai dari peningkatan anggaran, pembangunan infrastuktur, hingga riset, untuk pengembangan program food estate mesti dilaksanakan lebih serius lagi oleh pemerintah. 

"Terlebih mengingat berbagai negara di dunia yang sedang menghadapi ancaman krisis pangan dan resesi ekonomi, serta mengingat besarnya potensi pertumbuhan ekonomi yang bisa dihasilkan dari program food estate, maka program ini menjadi lebih penting lagi untuk membangun perekonomian Indonesia kedepannya," tutupnya. 

Untuk diketahui, program food estate di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau telah meningkatkan produktivitas pertanian padi pada tahun 2020 sebesar 38.128 ton gabah kering giling (GKG) dari 76.530 ton GKG menjadi 114.658 ton GKG. Hal ini menjadi salah satu keberhasilan dari program food estate dalam upaya meningkatkan produktivitas pangan di Indonesia. 

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo sebelumnya menuturkan, food estate di Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Timur dan Humbang Hasundutan (Humbahas) Sumatera Utara telah berjalan dengan baik dan berhasil memperkuat ketahanan pangan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan, hingga saat ini, pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan pengembangan food estate sepanjang ada alokasi anggarannya. 

Ia menyebut, adanya food estate dapat menjadi salah satu upaya menjaga ketahanan pangan nasional. Ali menyebut, komoditas yang dikembangkan dalam food estate bisa beragam. Seperti tanaman pangan, hortikultura dan lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya