Posisi Dagang Indonesia Kalah Atas China

DR. Rusman Heriawan (Kepala Badan Pusat Statistik)
Sumber :
  • Vivanews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Selama empat bulan terakhir, perdagangan Indonesia terhadap China defisit. Ini menandakan bahwa posisi perdagangan Indonesia terhadap negara itu sangat lemah.
 
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan menuturkan, defisitnya perdagangan ini terjadi selama empat bulan tahun 2010 ini. Tercatat, hingga April besarnya defisit mencapai US$1,6 miliar. "April saja itu US$553,6 juta," kata Rusman di Kantor BPS, Selasa 1 Juni 2010.

Budi Waseso dan Kwarda Pramuka Se-Indonesia Minta Nadiem Revisi Permendikbud No 12

Rusman menyebut, defisit itu terjadi karena nilai ekspor ke China lebih rendah dibanding impornya.
 
Data BPS memperlihatkan, selama Januari-April 2010 jumlah ekspor RI ke China tercatat sebesar US$4,018 miliar, sedangkan nilai impornya mencapai US$5,61 miliar.

Perdagangan itu lebih besar dibanding tahun lalu pada periode sama yang tercatat untuk ekspor sebesar US$2,274 miliar, sedangkan untuk impor sebesar US$3,794 miliar. Artinya, tidak hanya pada tahun perdagangan bebas Asean-China, perdagangan RI lemah, tapi sudah terjadi dari tahun-tahun sebelumnya.
 
Meski perdagangan dengan China lemah, kata dia, neraca perdagangan RI secara keseluruhan untuk awal tahun ini tetap surplus. Tercatat, April surplus US$517,5 juta dan untuk surplus kumulatif Januari-April mencapai US$6,09 miliar. "Ini memberi pengaruh ke cadangan devisa kita," kata dia.
 
Meski nilai perdagangan RI cukup baik tapi kali ini ekspor ke Uni Eropa negatif. Namun, belum bisa dipastikan apakah pelemahan ini terjadi karena faktor krisis Yunani atau Spanyol.
 
Sementara itu, perdagangan dengan Jepang, hasilnya pas-pasan saja. "Perdagangan dengan Jepang, defisit kecil saja hanya US$22,8 juta," ujar Rusman.
 
Rusman mengakui, perdagangan RI yang paling menguntungkan adalah ketika berdagang dengan Amerika Serikat, di mana posisi devisa RI semakin bertambah kuat. Tercatat, perdagangan AS selalu surplus, untuk April sebesar US$306,8 juta sedang Januari-April sebesar US$1,06 miliar.
 
Penyelamat perdagangan lain adalah dari Korea Selatan. Diakui, meski barang-barang Korea membanjiri RI namun pada kenyataannya Indonesia adalah pihak yang selalu diuntungkan. Tercatat, selama empat bulan RI surplus US$1,37 miliar sedang dengan Taiwan sebesar US$585,8 juta. (hs)

antique.putra@vivanews.com

Tingkatkan Angkatan Kerja yang Kompeten, Kemnaker Komitmen Hadirkan Pelatihan Vokasi Berkualitas
PlayStation 5 (PS5).

PlayStation 5 bikin Sony Semringah

Sony Indonesia memaparkan sejumlah pencapaian yang diraih PlayStation sepanjang 2023, di antaranya konsol PlayStation 5 yang terjual secara global sebanyak 54,8 juta unit

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024