Jumlah TKA di Tangerang Meningkat, 6 Perusahaan Disidak

Kantor Imigrasi di Tangerang sidak perusahaan yang terdata memiliki cukup banyak Tenaga Kerja Asing (TKA).
Sumber :
  • VIVA/Sherly (Tangerang)/Imigrasi

VIVA Bisnis – Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Banten Divisi Keimigrasian serta Kantor Imigrasi Non TPI Klas I Tangerang melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada 6 perusahaan di wilayah Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.

Siapkan Tenaga Kerja yang Kompeten, Kemnaker Ajak Jepang Investasi Pelatihan Bahasa

Plt Kepala Kantor Imigrasi Non TPI Klas I Tangerang, Rahma mengatakan, dalam kegiatan tersebut, pihaknya menyasar perusahaan yang terdata memiliki cukup banyak Tenaga Kerja Asing (TKA).

"Sidak ini dalam rangka pengawasan orang asing yang ada di wilayah Tangerang, di mana kali ini yang kita sasar adalah TKA. Ada 6 perusahaan yang kita sidak dengan bidang padat karya," katanya, Rabu, 23 November 2022.

Bertemu Pelayanan Imigrasi Kementerian Kehakiman, Kemnaker Berharap Banyak Peserta SSW di Jepang

Masih Banyak Pelanggaran Imigrasi Seperti Izin Tinggal

Ilustrasi tenaga kerja asing

Photo :
  • tvOne
Gandeng Kejaksaan dan Imigrasi, Bea Cukai Siap Optimalkan Pengawasan

Pada sidak itu, petugas melakukan pengecekan surat administrasi izin tinggal di Indonesia. Lantaran, tidak dipungkiri masih banyak TKA yang melakukan pelanggaran administrasi salah satunya izin tinggal.

"Soal pelanggaran administrasi tentunya masih ada ditemukan, baik di perusahaan yang mempekerjakan orang asing, maupun di pemukiman, rata-rata melebihi izin tinggal. Makanya, kita terus bergerak untuk membuat mereka sadar dan bisa mengikuti aturan yang ada di Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang, Iis Kurniati mengatakan, sebanyak 1.372 Tenaga Kerja Asing (TKA) tercatat bekerja di beberapa perusahaan. Di mana, angka itu meningkat.

"Ada peningkatan 400 TKA dibanding 2021 yakni 969 orang WNA dengan mayoritas dari Korea Selatan (Korsel), Jerman hingga Amerika Serikat (AS)," ungkapnya.

Berdasarkan data, mayoritas para tenaga kerja asing tersebut bekerja di pabrik baja sebagai mekanik, dan juga ada yang berprofesi sebagai guru.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya