Rupiah Menguat Tipis ke Rp 15.640 per Dolar AS, Simak Analisisnya

Petugas menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA Bisnis – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Kamis pagi, 24 November 2022. Terpantau pukul 09.16 WIB rupiah menguat sebesar 46 poin atau 0,23 persen ke posisi Rp 15.640 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 15.686 per dolar AS.

Gubernur BI Proyeksikan Rupiah Baru Balik ke Rp 15.000-an pada Kuartal IV-2024

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau Jumat sore, mematok rupiah di angka Rp 15.700 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pada awal perdagangan Rabu kemarin, rupiah tercatat cenderung melemah yang didukung oleh sentimen risk-off di China. Hal itu seiring dengan China yang mulai menerapkan lockdown di kota dekat ibu kota.

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

"Rupiah naik hingga mencapai Rp 15.709 per dolar AS. Namun pada sesi kedua, rupiah terus menguat hingga ditutup menguat 0,06 persen menjadi 15.688 per dolar AS," kata Josua kepada VIVA, Kamis 24 November 2022.

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
OJK Reveals Tips to Manage Finance for Housewife

Namun di sisi lain, Josua menuturkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat naik 0,33 persen menjadi 7.054.

"Nilai tukar rupiah diperkirakan akan berada di rentang Rp 15.600-Rp 15.700," ujarnya.

Sementara untuk yield obligasi benchmark IDR turun 4-13 basis points (bps). Hal itu karena tren penguatan rupiah pada hari Rabu. Untuk volume perdagangan obligasi pemerintah tercatat Rp 12,42 triliun, lebih rendah dari volume perdagangan hari sebelumnya, sebesar Rp 13,21 triliun.

Sedangkan kepemilikan asing untuk obligasi IDR, Josua menjelaskan, ada di posisi naik sebesar Rp 0,56 triliun menjadi Rp 724 triliun (14,06 persen dari total) pada 22 November 2022.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya