Anak Usaha Telkom Ini Cetak Laba Bersih Rp 1,22 Triliun dalam Sembilan Bulan

Menara telekomunikasi Mitratel.
Sumber :
  • Mitratel

VIVA Bisnis – Emiten anak usaha Telkom, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel berhasil membukukan pendapatan Rp 5,6 triliun secara year-on-year (yoy) pada periode Januari-September 2022. Capaian itu melesat 11,5 persen (yoy), dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp 5,02 triliun.

Jokowi Resmikan 147 Bangunan yang Direhabilitasi Pasca Gempa di Sulawesi Barat

"Lonjakan pendapatan itu mendongkrak laba bersih perusahaan 18,1 persen menjadi Rp 1,22 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,03 triliun," kata Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko, dalam keterangannya, Kamis 24 November 2022.

Menara telekomunikasi Mitratel.

Photo :
  • Dokumentasi Mitratel
Jokowi: Jalan Inpres Gorontalo Penting untuk Tingkatkan Konektivitas Daerah

Pria yang disapa Teddy itu menambahkan, capaian itu seiring EBITDA yang juga meningkat menjadi 15,7 persen. "Sehingga pertumbuhan bisnis Mitratel kuartal I-III-2022 tumbuh lebih besar dari pertumbuhan industri," ujarnya.

Capaian-capaian positif tersebut, lanjut dia, juga turut membawa Mitratel menjadi perusahaan tower telekomunikasi independen terbesar di Asia Tenggara, dengan 28 persen saham kepemilikan publik yang memiliki layanan terlengkap.

58 Persen Penduduk Indonesia jadi Pelanggan Telkomsel

"Mitratel telah menyiapkan insfrastruktur telekomunikasi, baik itu menara, connectivity (fiber dan satellite), dan power-to-tower yang tersebar di seluruh Indonesia sebagai solusi terlengkap dan terintegrasi bagi seluruh operator telekomunikasi," kata Teddy.

Ke depannya, Teddy melanjutkan, tren bisnis menara telekomunikasi global telah bergeser dari Towerco menjadi Digital Infraco, demi menyediakan layanan seluler dan menumbuhkan ekosistem digital. Di Indonesia, Towerco juga telah bergerak menangkap potensi pertumbuhan penyediaan infrastruktur digital, terutama terkait penyediaan infrastruktur fiber optic untuk mendukung layanan seluler (4G/5G).

"Mitratel sebagai bagian dari Telkom Group, akan senantiasa mengambil peran dalam menyiapkan roadmap ke digital infraco untuk pengembangan portofolio yang berfokus pada penyediaan infrastruktur fiber optic/tower fiberisation," ujarnya.

Diketahui, sampai saat ini Mitratel telah menjadi perusahaan provider menara telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara, terutama dari sisi kepemilikan menara. Tenancy ratio MTEL 1,44x, dan 58 persen tower di luar Jawa telah menjadi ruang pertumbuhan dengan perluasan layanan operator seluler ke seluruh Indonesia.

Hingga kuartal III-2022, total jumlah tower telekomunikasi Mitratel tercatat mencapai 35.051 tower, setelah perseroan sukses mengakuisisi 6.000 tower milik PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) beberapa waktu lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya