Sri Mulyani: Hingga Oktober 2022 Pembiayaan Utang Turun Signifikan 21,7 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • Anisa Aulia/VIVA.

VIVA Bisnis – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pembiayaan utang hingga Oktober 2022 mengalami penurunan 21,7 persen atau menjadi Rp 506 triliun.

Di Amerika Serikat, Sri Mulyani Bertemu CEO MCC Bahas Transportasi Publik di RI

Ani begitu sapaan akrabnya mengatakan, bila dibandingkan dengan periode yang sama total pembiayaan utang hingga 31 Oktober 2021 mencapai Rp 646 triliun. Hal itu dikatakannya, dalam konferensi pers APBN KITA Edisi November 2022.

"Kalau kita lihat perubahan yang sangat signifikan adalah pembiayaan utang kita mengalami penurunan yang sangat tajam 21,7 persen. Ini berarti APBN mulai semakin sehat, karena kita mulai bisa melakukan konsolidasi dan menyehatkan APBN kita," ujar Ani dalam telekonferensi, Kamis 24 November 2022.

Sri Mulyani Buka Suara soal Rupiah Tembus Rp 16.200 per Dolar AS

Baca juga: Menko Airlangga Dorong SKK MIgas Benahi Iklim Investasi di Sektor Hulu Migas

Ani melanjutkan pada Surat Berharga Negara (SBN) Netto, pemerintah telah menerbitkan Rp 500,3 triliun atau 25,2 persen lebih rendah dari tahun sebelumnya. Di mana untuk tahun lalu pemerintah menerbitkan SBN Netto sebesar Rp 668,7 triliun.

Smart Finance Gandeng CBI Redam Risiko Kredit Macet

Sedangkan untuk pinjaman luar negeri kata Ani, realisasi sudah mencapai Rp 5,7 triliun atau turun 125,2 persen.

Ilustrasi uang rupiah.

Photo :
  • U-Report

Sementara untuk perjanjian SBN bersama Bank Indonesia (BI) tahun ini merupakan tahun terakhir perjanjian tersebut. Hal itu jelasnya diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) III.

"Sampai hari ini SKB III sudah terealisasi  Rp 95,43 triliun dari akhir tahun akan diselesaikan pada bulan Desember. Untuk SKB III masih ada Rp 128,0 triliun pembiayaan yang berasal langsung dari Bank Indonesia," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya