Pertamina Jelaskan Penggunaan Data yang Diambil Saat Konsumen Isi BBM Subsidi

Aplikasi MyPertamina.
Sumber :
  • Instagram @mypertamina

VIVA Bisnis – PT Pertamina Patra Niaga mengajak masyarakat untuk mendaftarkan kendaraannya agar penyaluran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) secara sukarela. Sehingga subsidi yang diberikan bisa semakin tepat sasaran.

Jegal Ford Ranger dan Toyota Hilux, BYD Ikut Persiapkan Pikap Listrik Berbasis Hybrid

Sales Branch Manager PT Pertamina Patra Niaga Tangerang, Triasa Ramadhani mengungkapkan, bahwa dengan mendaftarkan kendaraannya, masyarakat juga menjadi berperan dalam hal penyaluran subsidi BBM.

“Kami mengajak masyarakat untuk mendaftarkan kendaraannya melalui aplikasi MyPertamina atau bisa ke website resmi Pertamina, itu namanya Subsidi Tepat,” ungkapnya dalam diskusi ‘Sosialisasi Penyaluran BBM Subsidi dengan Program Subsidi Tepat’ dikutip dari keterangannya Jumat, 25 November 2022.

Citroen Luncurkan Mobil SUV Terbaru di Indonesia, Harga Rp200 Jutaan

PT Pertamina (Persero) memastikan ketersediaan dan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liqufied Petroleum Gas (LPG) Subsidi menyentuh seluruh pelosok Nusantara.

Photo :

Selain bisa mendaftar melalui aplikasi MyPertamina dan laman resmi Pertamina, Triasa mengatakan, bahwa masyarakat juga bisa mendaftarkan kendaraannya secara langsung di SPBU.

Pakar Sebut Fakta Mengejutkan soal BBM Pertalite

“Jika sudah terdata, maka nanti akan muncul QR Code dan akan terbaca jika konsumen membeli BBM jenis apa dan berapa liter yang dibeli dalam satu hari, satu minggu bahkan satu bulan terakhir,” katanya.

Selain agar subsidi BBM semakin tepat sasaran, Triasa menyampaikan, bahwa data dari pendaftaran kendaraan tersebut juga akan menjadi basis data bagi Pertamina untuk kemudian dipertanggungjawabkan kepada para pemangku kebijakan, baik itu Pemerintah, BPH Migas maupun DPR RI.

MyPertamina.

Photo :
  • VIVA.

“Sebenarnya sih secara pelaksanaan saya rasa konsumen dan SPBU cukup mengerti sih mana elemen yang berhak menggunakan Pertalite maupun Biosolar. Hanya saja kan dalam setiap penyaluran subsidi ini, kami PT Pertamina ada pertanggungjawabannya,” ujarnya.

“Nah dengan data yang didapat ini, jadi saat kami melaporkan kepada Kementerian/Lembaga atau BPH Migas, kami bisa menjelaskan bahwa per liter yang tersalur tuh seperti ini, dan ini data validnya,” ungkap Triasa menambahkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya