Rupiah Dibuka Melemah Rp 15.693 per Dolar AS, Ini Sebabnya

Rupiah Melemah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA Bisnis – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Senin pagi, 28 November 2022. Terpantau pukul 09.12 WIB rupiah melemah sebesar 21 poin atau 0,35 persen ke posisi Rp 15.693 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 15.672 per dolar AS.

Dorong Ekspor UMKM, Bea Cukai Jalin Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau Jumat sore, mematok rupiah di angka Rp 15.668 per dolar AS.

Analis PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, dunia mengakui perekonomian Indonesia terus membaik, bahkan melebihi ekspektasi. Sebab pertumbuhan ekonomi RI mencapai 5 persen berturut-turut selama empat kuartal. Bahkan, kuartal III-2022 menunjukkan angka pertumbuhan ekonomi hampir 6 persen atau 5,72 persen (yoy).

Rupiah Terperosok ke Rp 16.270 per Dolar AS

Baca juga: IHSG Dibayangi Proyeksi Inflasi BI, Ini Saham-saham Pilihannya

"Itu bisa dilihat dari kinerja pemulihan ekonomi yang masih tetap berjalan dan cukup kuat di tengah pandemi COVID-19. Pemulihan ekonomi yang terus berlanjut ini salah satunya ditopang oleh kinerja ekspor," kata Ibrahim dalam risetnya, Senin 28 November 2022.

Gempuran Iran ke Israel Bisa Picu Perang Dunia, Intip Dampaknya ke Bursa, Rupiah, hingga Komoditas

Ibrahim menuturkan, kinerja ekspor Oktober 2022 mencapai US$24,8 miliar, meningkat 12,30 persen yoy. Serta pada saat yang sama, kinerja impor tercatat US$19,1 miliar, tumbuh 17,44 persen (yoy) dan 27,72 persen year to date (ytd).

"Oleh karena itu, kondisi tersebut menimbulkan tambahan atau daya tahan terhadap perekonomian Indonesia yang tengah berhadapan dengan kondisi global. Interest rate di negara maju meningkat dan dapat menimbulkan tekanan terhadap capital flow," jelasnya.

Ilustrasi rupiah melemah.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Adapun dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi RI kata Ibrahim, akan membawa aliran dana asing kembali memasuki pasar finansial dalam negeri. Sehingga hal itu akan berdampak terhadap penguatan nilai mata uang rupiah. Selain itu ketakutan akan resesi akan membawa kewaspadaan tersendiri bagi pemangku kebijakan.

"Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.650-Rp 15.700," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya