Lebih dari 200 Ribu Orang Ikuti Diklat 3 in 1, Kemenperin Pede Bakal Perkuat Industri RI

Pelatihan Vokasi dari Kemenperin untuk perkuat SDM industri RI.
Sumber :
  • istimewa

VIVA Bisnis – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian terus melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan vokasi industri serta penyiapan infrastruktur kompetensi sektor industri. BPSDMI melakukan hal itu sejak 2014 melalui program Pelatihan 3 in 1 (Pelatihan, Sertifikasi dan Penempatan).

Heboh Dugaan TPPO, Begini Pengakuan Mahasiswa Unnes saat Ikuti Ferienjob di Jerman

Kepala BPSDMI Kemenperin, Arus Gunawan mengungkapkan keberadaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan berdaya saing merupakan salah satu kunci utama dalam meningkatkan produktivitas dan kinerja industri manufaktur di Indonesia. Sehingga, pelatihan 3 in 1 penting untuk penyiapan infrastruktur kompetensi sektor industri.

Arus menjelaskan, bahwa penyelenggaraan pelatihan vokasi industri sudah dilakukan oleh BPSDMI sejak tahun 2014 melalui program Pelatihan 3 in 1 (Pelatihan, Sertifikasi dan Penempatan). Hingga tahun 2021 setidaknya sudah 225.000 orang dihasilkan melalui program tersebut pada berbagai sektor industri.

Sektor Manufaktur RI Jauh dari Deindustrialisasi, Ekonom Beberkan Buktinya

Baca juga: Harga Emas Hari Ini 30 November 2022: Global Redup, Antam Berkilau

“Program yang awalnya ditujukan hanya untuk penyiapan calon tenaga kerja pada perusahaan industri (skilling), telah dikembangkan untuk peningkatan kompetensi tenaga kerja, baik up-skilling maupun re-skilling. Desain kurikulum dan modul pelatihan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan industri melalui penyusunan Program dan Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi,” ujar Arus dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu 30 November 2022.

Swiss German University Dukung Revolusi Industri 4.0 di Indonesia!

Adapun Arus menuturkan, saat ini terdapat tujuh Balai Diklat Industri Kemenperin yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, yang menyelenggarakan Diklat 3 in 1 dan juga di kota-kota lainnya sehingga manfaat pelatihan dapat dirasakan secara merata.

Sedangkan, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Industri, Tirta Wisnu Permana mengatakan selain pelatihan itu, BPSDMI juga selalu aktif dalam penyiapan infrastruktur kompetensi yang dibutuhkan oleh sektor industri meliputi ketersediaan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) beserta Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), Asesor Kompetensi serta Tempat Uji Kompetensi (TUK) hingga fasilitasi sertifikasi kompetensi.

Kementerian Perindustrian Republik Indonesia / Kemenperin RI

Photo :
  • vivanews/Andry Daud

“Hal ini dilakukan agar roda industri Indonesia benar-benar digerakkan oleh tenaga kerja industri yang kompeten,” jelas Wisnu.

Ia menambahkan, hingga saat ini setidaknya terdapat 177 SKKNI, 16 KKNI dan 84 LSP sektor industri. BPSDMI juga melakukan fasilitasi penyiapan asesor kompetensi serta fasilitasi sertifikasi kompetensi kepada tenaga kerja industri setiap tahunnya. Setidaknya sudah 1.705 orang asesor kompetensi dihasilkan dan 33.000 orang mendapatkan fasilitasi sertifikasi sejak tahun 2015 hingga 2022.

“Dengan kolaborasi dan sinergi yang baik antar seluruh pihak, baik Asosiasi Industri/Profesi, perusahaan mitra industri, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), Kementerian dan Lembaga Pusat dan Daerah, Instansi Dalam dan Luar Negeri akan membawa percepatan pembangunan SDM Industri Nasional,” ujar Wisnu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya