Tito Karnavian: RI Bukan Negara Kaleng-kalengan tapi Negara Ekonomi Tujuh Terbesar di Dunia

Mendagri Tito Karnavian dan Ketum Hanura Oesman Sapta Odang.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Bisnis – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan Indonesia menjadi negara dengan ekonomi nomor tujuh terbesar di dunia sehingga dapat menjadi peluang investasi besar di dalam negeri.

Operasi Perdamaian Dunia, Mabes TNI Akan Kirim 1.025 Prajurit Pilihan ke Kongo

"Bukan lagi menjadi istilahnya (negara) 'kacang-kacangan, 'kaleng-kalengan', banana republic; (tetapi) negara besar dengan ekonomi nomor tujuh terbesar di dunia. Mungkin tidak disadari itu. Ini lompatan yang besar untuk Indonesia," kata Tito Karnavian di Jakarta, Rabu, 30 November 2022.

Selain menjadi negara tingkat ekonomi nomor tujuh di dunia, katanya, Indonesia juga patut berbangga karena masuk dalam G20, yang beranggotakan negara dengan menguasai hampir 80 persen ekonomi dunia.

Elon Musk Batalkan Kunjungan ke India, Ini Alasannya

Ilustrasi pekerja menyelesaikan pembangunan infrastruktur Light Rail Transit (LRT) di ruas Jalan Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur

Photo :
  • ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia telah jauh berkembang dan diperhitungkan dari hampir 200 negara yang terhimpun dalam Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

UNICEF Desak Aksi Global untuk Melindungi Anak-Anak dari Senjata Peledak Mematikan

Prestasi tersebut, menurutnya, tak lepas dari peran sektor swasta yang menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dia mengatakan dengan mengundang pihak swasta, baik dari dalam maupun luar negeri untuk menanamkan investasinya di Indonesia, maka pendapatan negara maupun daerah meningkat.

"Artinya, tanpa ada sektor swasta, lebih spesifik bahasanya saya ubah investasi, Indonesia tidak akan pernah menjadi negara G20. Apalagi menjadi 10 negara terbesar di dunia, no, kalau dilihat dari APBN saja, tidak," tambahnya.

Pekerja menyelesaikan pengerjaan proyek pembangunan infrastruktur, di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek. (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Risky Andrianto

Oleh karena itu, guna menciptakan peluang investasi di Indonesia, Tito mendorong pemerintah daerah (pemda) memaksimalkan peran dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu (DPMPTSP) di daerah masing-masing. Dengan adanya DPMPTSP, Tito berharap pendapatan pemda akan meningkat sehingga bisa memajukan daerah.

"Saya harapkan kepala daerah sekalian, termasuk kepala DPMPTSP, harus menunjang investasi. Tanpa investasi, tidak akan pernah daerah itu akan melompat. Jangan sekali-kali berpikir daerah akan bisa maju hanya mengandalkan APBD," ujarnya. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya