Sri Mulyani: Memperlakukan Aset Menggambarkan Tingkat Peradaban Negara

Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Sumber :
  • istimewa

VIVA Bisnis – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta, kepada penerima hibah infrastruktur untuk memelihara aset yang sudah diterima secara baik. Sebab, suatu negara yang memiliki peradaban tinggi, yaitu mampu memanfaatkan aset yang diperolehnya.

Sri Mulyani Pede Inflasi Melandai di Kuartal-II 2024 Seiring Turunnya Harga Beras

Ani begitu sapaan akrabnya mengatakan, negara yang memiliki peradaban tinggi juga harus dengan tata kelola yang dapat diandalkan. Hal itu dilihat dari pengelolaan atau pemeliharaan terhadap barang milik negara (BMN).

"Jadi membangun tidak hanya sekedar membangun, jadi kemudian selesai. Tapi bagaimana bangsa dan negara itu memperlakukan aset-aset menggambarkan tingkat peradaban mereka, tingkat tata kelola mereka," ujar Ani dalam Seremoni Serah Terima BMN Kementerian PUPR Tahun 2022 Tahap 2, Rabu 7 Desember 2022.

Salurkan Gaji hingga THR PNS, Sri Mulyani Sudah Gelontorkan Rp 70,7 Triliun

Baca juga: Kontroversi KUHP Baru, Kurangi Minat Turis Asing dan Hancurkan Pariwisata RI

Ani mengungkapkan, dalam hal ini Kementerian PUPR tidak hanya membangun infrastruktur secara fisik. Namun, Kementerian PUPR juga turus membangun peradaban Indonesia.

Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya Senasib

Ani melanjutkan, untuk hibah BMN yang diberikan PUPR diserahkan kepada kementerian lembaga (K/L). Seperti Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang mana pembangunan itu berupa infrastruktur sekolah dasar hingga universitas.

"Proses penghibahan mungkin dalam hal ini kelihatannya aset PUPR nanti akan turun apalagi tadi Rp 200 triliun lebih dihibahkan, sebagian besar dalam bentuk jalan-jalan yang diberikan kepada pemerintah daerah," ujarnya.

Menteri Basuki dan Menteri Sri Mulyani kunjungi proyek IKN.

Photo :
  • Istimewa.

Selain itu jelas Ani, hibah yang diberikan juga berupa infrastruktur air bersih, air baku, waduk, jembatan, jalan nasional, jalan nasional arteri. Kemudian jalan nasional kolektor, jembatan, mesin-mesin, hingga kawasan fasilitas air minum.

"Ini semuanya adalah sebuah mekanisme untuk meletakkan aset kepada mereka yang langsung bertanggung jawab kepada pengelolaannya," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya