Desa Wisata yang Punya Kriteria Ini Punya Potensi Raup Cuan Besar

Menikmati Desa Wisata Pujon Kidul
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA Bisnis – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong enam desa wisata yang ada di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk memastikan prinsip Sadar Wisata 5.0 berjalan dengan baik. Ratusan warga diketahui menjadi penggerak pariwisata daerah tersebut.

Tren Investasi sektor Industri Terus Naik, Sinergi Kebijakan Instansi Pemerintah Jadi Sorotan

Enam desa wisata tersebut ada di Kalurahan Madurejo, Gayamharjo, Sambirejo, Wuykirharjo, Sumberharjo, dan Tamanmartani.

“Pariwisata berkualitas dapat menciptakan peluang bagi desa wisata untuk mengambil peran,” kata Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Martini Mohamad Paham dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat, 9 Desember 2022.

Mengintip Keindahan Alam Malang: Air Terjun, Gunung, dan Pantai

Museum Bumi Manusia di Desa Wisata Gamplong

Photo :
  • VIVA.CO.ID/Nuvola Gloria

Kegiatan tersebut diketahui merupakan rangkaian Kampanye Sadar Wisata 5.0 yang menjadi program unggulan Kemenparekraf dengan dukungan penuh Bank Dunia sepanjang tahun 2022 hingga tahun 2023.

Kaesang Tepis Isu Erina Gudono Maju Pilbup Sleman

Dengan mengusung empat pesan utama yang meliputi Sapta Pesona, CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability), Pelayanan Prima, dan Manajemen Konflik, sosialisasi ini diharapkan dapat mendukung kesiapan para pelaku pariwisata dalam mengembangkan desa wisata menuju terwujudnya pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.

“Wisatawan memilih mencari tempat-tempat baru, masyarakat perkotaan juga memilih desa wisata sebagai alternatif tempat wisata dan ini adalah peluang bagi kita semua untuk bangkit membangun desa wisata,” ungkapnya.

Karena itu, Martini mendorong desa wisata guna menggali potensi yang ikonik dan menarik dari produk-produk wisata yang ada untuk ditonjolkan. Menurutnya, desa wisata juga membutuhkan identitas (branding), di antaranya dengan cara mengangkat keunikan lokal yang dimiliki.

Inspektur Utama Kemenparekraf Restog Krisna Kusuma turut memberikan perhatian terhadap upaya branding keunikan desa wisata.

Pasca-pandemi, kata dia, perjalanan wisata didominasi pergerakan pariwisata nusantara atau domestik dengan kecenderungan pada pola wisata yang bersifat luar ruangan (outdoor), termasuk atraksi, keindahan alam, dan budaya.

“Oleh sebab itu, desa wisata menjadi salah satu alternatif yang dapat membangun experience dan dapat memberikan kesan bagi wisatawan dengan menghadirkan ciri khas dan keunikan produk lokal, serta pelayanan yang berkualitas,” ucap Restog.

Ilustrasi desa wisata.

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid menuturkan upaya menjadikan sektor pariwisata sebagai lokomotif perekonomian, antara lain melalui peningkatan kapasitas SDM pengelolaan pariwisata.

“Pembangunan pariwisata terintegrasi dan berkelanjutan, salah satunya adalah dengan partisipasi masyarakat. Dengan peningkatan kapasitas dan kualitas SDM, maka masyarakat akan dapat berpartisipasi dalam kemajuan pariwisata, sehingga kemudian masyarakat bukan hanya sebagai penonton saja, tapi sekaligus sebagai pelaku,” ujar Ishadi. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya