Jadikan Energi Alternatif Saat Transisi Energi, PGN Optimalisasi Gas Bumi ke Transportasi Ini

Petugas mengisi bahan bakar gas pada angkutan kota (angkot) di Stasiun Pengisian Bahan bakar Gas (SPBG) di Bogor, Jawa Barat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

VIVA Bisnis – PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina akan menjadikan gas bumi sebagai energi alternatif, untuk bahan bakar sepeda motor, kapal nelayan tradisional, dan kendaraan roda empat dalam lima tahun ke depan. Langkah ini dilakukan sebagai energi transisi di mana potensi gas bumi yang mencukupi di Indonesia sebagai sumber energi yang lebih hemat dan ramah lingkungan.

Sri Mulyani Bertemu Presiden ADB Bahas Transisi Energi hingga Pensiun Dini PLTU

Direktur Utama PGN M. Haryo Yunianto mengatakan program gas bumi selama lima tahun ke depan untuk transportasi darat dan kapal nelayan tradisional tersebut akan menggunakan Compressed Natural Gas (CNG). Di mana, program ini mengoptimalkan pemanfaatan SPBG milik Pertamina yang dibangun menggunakan dana mandiri dan APBN.

“Ada 35 SPBG untuk direaktivasi secara bertahap. Saat ini sudah tiga unit SPBG di Semarang yang telah direvitalisasi,” jelas Haryo dalam paparannya pada Webinar Kedaulatan Energi di UII Yogyakarta, dikutip Rabu 14 Desember 2022.

Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024, Konsumsi Pertamax Series Naik 9 Persen

Baca juga: Harga Emas Hari Ini 14 Desember 2022: Global Datar, Antam Meroket

Haryo memaparkan bahwa target konversi untuk sepeda motor sebanyak 100 ribu unit. Ukuran tabung CNG berukuran 14 x 53 cm, ukuran ini cukup ringkas sehingga memungkinkan penempatan yang aman di sebelah kiri dan kanan kolom kemudi tanpa mengurangi kenyamanan berkendara.

Motoris Pertamina Sudah Layani 37 Panggilan Kendaraan Pemudik Habis BBM di Tol

Adapun, tabung gas berbahan baja dan berstandar keselamatan tinggi, serta memiliki kapasitas 2,5 liter setara premium (lsp) dapat mendukung daya jelajah hingga 100 km dalam sekali pengisian penuh.

“Komposisi utama CNG untuk sepeda motor adalah metana yang bersih dan beroktan tinggi mampu memberikan manfaat performa mesin yang baik dan gas buang yang ramah lingkungan,” ujar Haryo.

Selain itu, penggunaan konversi BBM ke BBG pada sepeda motor dapat meningkatkan kesejahteraan atas potensi penghematan harga bahan bakar hingga 55 persen setara Rp 6,9 juta per tahun (konsumsi 4 liter BBM pertalite/ hari). Beban subsidi BBM dan ketergantungan impor BBM yang dapat ditekan setara 125 ribu kilo liter per tahun.

Sedangkan penambahan konversi pada kendaraan roda empat, PGN memproyeksikan sebanyak 1.000 truk atau bus dan 18.000 kendaraan kecil. Hal ini reliable dengan wujud nyata di mana BBG telah digunakan oleh kendaraan seperti taksi, bajaj, dan bus Trans Semarang.

Petugas mengisi bahan bakar gas untuk kendaraan umum di stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) PGN di Surabaya

Photo :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Kemudian untuk kapal nelayan, target quick win konversi sebanyak 6,71 BBTUD untuk 30.000 unit perahu nelayan. Program ini untuk nelayan diskemakan menggunakan Gaslink Cylinder yang berkapasitas 4,2 lsp. Dengan standar keselamatan tinggi, mendukung daya jelajah hingga 50 Km pada mode operasi Dual Diesel Fuel (DDF) 50 persen untuk 1 hari berlayar.

Sama halnya dengan CNG untuk sepeda motor, CNG untuk kapal nelayan berkomposisi metana beroktan tinggi sehingga memberi manfaat performa mesin yang baik dan ramah lingkungan. Selain itu, memberi potensi penghematan bahan bakar hingga 30 persen setara Rp 7,2 juta per tahun (konsumsi 10 lter BBM solar per hari)

“Kebutuhan pasokan gas untuk BBG transportasi kurang lebih 40 BBTUD pada 2027. Sedangkan penggunannya, diperkirakan meningkat hingga 410 juta LSP. Impact lanjutannya, akan menghemat APBN untuk mengurangi BBM subsidi hingga Rp 1,25 triliun per tahun dengan asumsi subsidi BBM sebesar Rp 3.000 per liter,” ungkap Haryo.

Menurut Haryo, kenaikan harga minyak dunia dan BBM dalam negeri menjadi momentum yang tepat untuk optimalisasi gas bumi. Di samping untuk peningkatan kinerja bisnis SPBG, akselerasi gas bumi sebagai BBG oleh PGN akan memberi dampak penghematan bagi masyarakat, subsidi energi dan devisa negara

“Pada prinsipnya, program nasional CNG untuk kendaraan darat dan kapal nelayan ingin kami tingkatkan agar masyarakat punya energi alternatif dengan harga yang lebih murah  dan ramah lingkungan. Secara berkalanjutan, diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya