Jokowi Segera Umumkan Komoditas Lain yang Tak Boleh Diekspor Setelah Nikel

Presiden Jokowi berpidato di JCC, Jakarta
Sumber :
  • YouTube Sekretariat Presiden

VIVA Bisnis – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa akan kembali mengumumkan bahan mentah yang akan berhenti diekspor dalam bentuk mentah. Namun dia tak menyebut secara jelas bahan mentah apa yang akan berhenti dieskpor dalam bentuk mentah tersebut.

Tinjau Pasar di NTB, Jokowi: Harga Cabai Rawit hingga Bawang Merah Turun

Mengenai kebijakan tersebut, akan diumumkan oleh Jokowi pada hari ini, Rabu 21 Desember 2022. Hal itu disampaikan oleh Jokowi dalam acara Outlook Perekonomiam Indonesia 2023 yamg diselenggarakan di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan.

"Hari ini akan kita tambah lagi, kalau kemarin kita stop nikel, hari ini nanti akan kita umumkan lagi 1 komoditas yang kita miliki. Setelah dari sini saya akan umumkan lagi, stop ini udah," kata Jokowi, Rabu pagi.

Jokowi Nonton Timnas Indonesia U-23 Vs Irak di Kamar: Menang InsyaAllah

Aktivitas pertambangan di Maluku Utara yang melakukan ekspor bijih nikel.

Photo :
  • ANTARA Foto/Abdul Fatah

Jokowi mengatakan, tak bisa lagi Indonesia terus mengekspor komoditas yang dimiliki dalam bentuk bahan mentah, karena menurut Kepala Negara, langkah tersebut sangat merugikan Indonesia. Untuk itu, kebijakan pelarangan ekspor komoditas dalam bentuk bahan mentah akan terus dilakukan hingga tahun depan.

Pemerintah Sudah Gelontokan Dana Desa Rp 609,68 Triliun Sejak 2015

Jokowi mengatakan, dampak dari pelarangan ekspor nikel dalam bentuk mentah, kini sudah dirasakan manfaatnya bagi ekonomi. Dari yang sebelumnya hanya mendapatkan keuntungan US$ 1,1  Miliar, menjadi US$30 Miliar.

"Karena tidak bisa kita biarkan lagi export bahan mentah itu tidak. Tahun depan ada lagi, entah satu, entah dua, stop lagi. karena jelas, US$1,1 kemudian melompat jadi lebih dari US$30 miliar, dari Rp18 triliun melompat menjadi Rp460 triliun, kalau kita teruskan, rugi besar kita. 

Ilustrasi smelter nikel.

Photo :
  • Istimewa

Jokowi juga tidak takut apabila ada gugatan dari negara lain mengenai kebijakan yang diambil oleh Indonesia ini. Gugatan bagaimanapun juga, Indonesia akan siap menghadapinya.

"Meskipun kita digugat, engga apa-apa. Nikel digugat, ini nanti yang kita umumkan lagi nih digugat lagi, nggak apa-apa. Suruh gugati terus. Yang kedua digugat belum rampung, ketiga kita stop lagi, gugat lagi nggak apa-apa, tugas kita adalah sekali lagi mencari nilai tambah yang sebesar-besarnya, dan itu bisa terlihat" kata Jokowi

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya