Gubernur BI: Kami Tidak Akan Menaikkan Suku Bunga Berlebihan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

VIVA Bisnis – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan, tidak akan menaikkan suku bunga acuan secara berlebihan. Hal itu menyusul tingkat inflasi nasional yang sudah melandai. Diketahui, inflasi pada November inflasi tercatat sebesar 5,42 persen.

Rupiah Sentuh Rp 16.200 per Dolar AS, Begini Prediksi Terbaru Astronacci

"Dengan adanya seperti subsidi dari bu Menteri Keuangan, tekanan inflasi terjaga. Sehingga kami tidak harus menaikkan suku bunga berlebihan atau se-agresif di AS atau negara lain," kata Perry dalam Outlook Perekonomian Indonesia 2023, Rabu 21 Desember 2022.

Logo Bank Indonesia.

Photo :
  • VivaNews/ Nur Farida
Antisipasi Dampak Buruk Konflik Iran-Israel, Pemerintah Wajib Simak 3 Saran Kebijakan Ekonomi Ini

Perry juga memperkirakan bahwa Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih akan terus bersikap hawkish hingga semester I-2023. Di mana itu sebagai respons atas ketidakpastian global.

Bank Sentral AS atau the Fed diketahui baru saja kembali mengkerek suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps) menjadi kisaran target 4,25 persen hingga 4,5 persen pada Rabu 14 Desember 2022. Adapun kenaikan suku bunga the Fed itu tercatat menjadi yang ketujuh kali sepanjang 2022.

Moody's Pertahankan Sovereign Credit Rating RI Baa2, Gubernur BI: Bentuk Kepercayaan Internasional

Selain itu, Perry memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya akan semakin kuat. Sebab, daya beli masyarakat mampu terjaga dengan baik, serta stabilnya harga pangan yang dikendalikan oleh pemerintah.

Menurutnya, inflasi mulai semester II-2022 akan berada di bawah 4 persen atau turun dari proyeksi tingkat inflasi hingga akhir 2022 di level 5,4 persen. Sedangkan inflasi inti akan berada di bawah 4 persen mulai semester I-2023.

"Semester II inflasi IHK di bawah 4 persen akhir tahun depan, inflasi kita perkirakan di sekitar 3 persen. Kalau core inflation sudah di bawah 4 persen di semester I, tapi inflasi IHK karena dampak base-nya, akhir tahun depan sekitar 3 persen," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya