Ekonomi Disebut Pulih, OJK Catat Total Hasil Penawaran Umum di Bursa RI 2022 Capai Rp 266 Triliun

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya/Tangkapan layar

VIVA Bisnis – Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi menyampaikan, seiring dengan telah pulihnya kembali aktivitas perekonomian domestik, aktivitas penghimpunan dana melalui pasar modal pun terus meningkat.

Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia, Intip Perjalanan Bisnis Mustika Ratu

Dia mencatat, sampai 28 Desember 2022, OJK telah mengeluarkan surat pernyataan efektif atas pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum, untuk 224 penawaran umum. Terdiri dari 57 Penawaran Umum Perdana Saham, 44 Penawaran Umum Terbatas, dan 123 Penawaran Umum Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk.

"Dengan total keseluruhan nilai hasil penawaran umum sebesar Rp 266,41 triliun," kata Inarno dalam telekonferensi, Kamis, 29 Desember 2022.

Rukun Raharja Cetak Laba Bersih US$8 Juta di Kuartal I-2024

Bursa Efek Indonesia / BEI atau Indonesia Stock Exchange / IDX

Photo :
  • vivanews/Andry Daud

"Dari 224 kegiatan emisi tersebut, kami mencatat emiten baru yang berhasil melantai di Bursa Efek sebanyak 63 emiten," ujarnya.

OJK Reveals Tips to Manage Finance for Housewife

Dia menambahkan, pasca diterbitkannya POJK Nomor 57 tahun 2020 tentang Securities Crowd Funding (SCF), penghimpunan dana securities crowdfunding terus menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Dimana, OJK mencatat bahwa per 28 Desember 2022, jumlah total pengimpunan dana secara nasional melalui SCF telah berhasil dimanfaatkan oleh 334 pelaku UMKM.

"Dengan total dana yang dihimpun sebesar Rp 713,29 miliar dari 135.778 investor, melalui 13 platform penyelenggara SCF," kata Inarno.

Pertumbuhan jumlah emiten dan SCF ini, diakui Inarno juga diikuti oleh pertumbuhan jumlah investor ritel yang meningkat hampir 10 kali lipat dibandingkan lima tahun terakhir. OJK mencatat, sejak tahun 2020 pertumbuhan jumlah investor pasar modal setiap tahunnya mencapai lebih dari 2,5 juta. Sehingga per 28 Desember 2022 telah menembus 10,3 juta SID.

Gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Photo :
  • Website OJK

Dia menambahkan, pertumbuhan jumlah investor saat ini masih didominasi oleh investor berusia di bawah 30 tahun, yang porsinya mencapai 58,74 persen. Hal ini merupakan pertanda bagus bagi perekonomian Indonesia, karena sejak usia dini banyak masyarakat yang sudah mulai melek investasi.

"Ke depannya, kaum milenial dan Gen-Z lah yang akan meneruskan perjuangan kita semua untuk membawa Indonesia menjadi pusat perekonomian dunia, dalam rangka menyongsong Indonesia Emas tahun 2045," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya