Sri Mulyani Yakin Ekonomi Kuartal IV-2022 Tumbuh Tinggi, Ini Alasannya

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

VIVA Bisnis – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal-IV 2022 akan tumbuh resilient dan tinggi. Hal itu karena terjaganya kasus harian COVID-19 hingga aktivitas masyarakat yang pulih.

Pemerintah Belum Berencana Naikkan Tarif PPN Jadi 12 Persen

Ani begitu sapaan akrabnya mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga kuartal III-2022 masih tercatat positif. Karena pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen.

"Overall kemarin saya di Bali, weekend saya melihat traffic dimana-mana sudah macet. Maka kita boleh berasumsi bahwa kuartal IV mungkin tetap tumbuh resilient tinggi," ujar Sri Mulyani dalam Peresmian Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022, Jumat, 30 Desember 2022.

Krisis Biaya Hidup di Inggris Picu Kematian Dini Warganya
Wisatawan di Bali mulai ramai.

Wisatawan di Bali mulai ramai.

Photo :
  • VIVA/Maha Liarosh

Ani menyatakan, kondisi itu akan menjadi harapan yang bagus bagi pemulihan ekonomi Indonesia. Sebab, inflasi tercatat mampu dikendalikan setelah kenaikan bahan bakar minyak (BBM) pada September lalu. Tercatat inflasi pada November sebesar 5,4 persen.

Pertumbuhan Ekonomi dan Harga Komoditas Bakal Dongkrak Penerimaan Pajak Rp 100 Triliun

"Ini exceptionally low (sangat rendah) di saat seluruh negara maju inflasinya di atas 7 persen atau bahkan 8 persen, bahkan double digit," katanya.

Adapun dengan kondisi perekonomian yang semakin membaik akan terus dipertahankan dengan berbagai kebijakan dari sisi fiskal maupun dan non fiskal.

"BI, OJK, dan LPS kita akan terus jaga momentum pemulihan sangat kuat. Dan kami berharap akan terus terjaga kemampuan resiliensi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat di 2023," jelasnya.

Ani meminta, dalam menghadapi 2023 dia dan jajarannya akan terus mewaspadai tantangan 2023 yang diikuti oleh optimisme.

"Kami tidak underestimate 2023, akan timbulkan another ujian battle ground yang harus kami sikapi dengan kewaspadaan. Optimisme dan kewaspadaan campuran yang terbaik sikap kita memasuki 2023,' tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya