Rasio Gini RI Turun, Ketimpangan Si Kaya dan Si Miskin Menyempit

Garis pemisah si kaya dan si miskin. (ilustrasi)
Sumber :
  • U-Report

VIVA Bisnis – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, tingkat ketimpangan pengeluaran atau rasio gini Indonesia pada September 2022 turun 0,003 poin menjadi sebesar 0,381. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan rasio gini Maret 2021 yang sebesar 0,384, dan menurun 0,004 dari September 2020 yang sebesar 0,385.

Jika jadi RI-1, Anies Janji Perhatikan Hidup ASN, TNI-Polri Bisa Hidup Lebih Baik Setiap Tahun

"Gini ratio di daerah perkotaan pada September 2021 tercatat sebesar 0,398, atau turun dibanding gini ratio Maret 2021 yang sebesar 0,401 dan gini ratio September 2020 yang sebesar 0,399," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam telekonferensi, Senin, 16 Januari 2023.

ilustrasi mencatat pemasukan dan pengeluaran

Photo :
  • U-Report
Anies Ungkap 45 Juta Orang Belum Bekerja dengan Layak

Sementara, gini ratio di daerah pedesaan pada September 2021 tercatat sebesar 0,314, atau turun dibanding gini ratio Maret 2021 yang sebesar 0,315. "Dan gini ratio September 2020 yang sebesar 0,319," ujarnya.

Margo menjelaskan, berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia, distribusi pengeluaran Indonesia pada kelompok 40 persen terbawah adalah sebesar 17,97 persen.

Debat Pamungkas Pilpres, Anies Ungkap Deretan Ketimpangan yang Membahayakan RI

"Hal ini berarti pengeluaran penduduk pada September 2021 berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah," kata Margo.

Berdasarkan rincian menurut wilayah, angka ratio gini daerah perkotaan tercatat sebesar 17,00 persen, yang berarti tergolong pada kategori ketimpangan sedang. Sementara untuk daerah pedesaan, angka ratio gininya tercatat sebesar 20,83 persen, yang berarti tergolong dalam kategori ketimpangan rendah.

Margo merinci, berdasarkan provinsi, penurunan rasio gini tertinggi terjadi di Provinsi Maluku Utara, yakni sebesar 0,022 poin. Di sisi lain, peningkatan rasio gini tertinggi terjadi di Sulawesi Tengah, yaitu di 0,010 poin jika dibandingkan dengan Maret 2021.

Sementara provinsi yang mempunyai nilai rasio gini tertinggi tercatat di Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu sebesar 0,436. Provinsi dengan ratio gini yang terendah pun tercatat di Bangka Belitung, dengan rasio gini sebesar 0,247.

"Dbandingkan rasio gini nasional yang sebesar 0,381, ada tujuh provinsi dengan angka rasio gini lebih tinggi yaitu D. I. Yogyakarta sebesar 0,436, DKI Jakarta sebesar 0,411, Gorontalo sebesar 0,409, Jawa Barat sebesar 0,406, Papua sebesar 0,396, Sulawesi Tenggara sebesar 0,394, dan Nusa Tenggara Timur sebesar 0,339," ujarnya.

Diketahui, angka rasio gini yang semakin mendekati nol menunjukkan adanya tingkat kesenjangan yang rendah. Sebaliknya, angka rasio gini yang mendekati satu menggambarkan tingkat kesenjangan yang tinggi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya