Menaker Ida Terjunkan Tim Investigasi Usut Bentrok Maut di PT GNI

Menaker Ida Fauziyah.
Sumber :
  • Dokumentasi Kemenaker.

VIVA Bisnis – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menurunkan tim investigasi dari unsur pengawas ketenagakerjaan menyusul bentrokan yang menewaskan dua pekerja di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI). Diketahui korban meninggal dunia akibat peristiwa itu adalah satu Warga Negara Asing (WNA) dan satu Warga Negara Indonesia (WNI).

Usai Libur Lebaran, Pemohon Kartu Kuning di Tangerang Capai 500 Orang per Hari

Ida mengungkapkan keprihatinan atas unjuk rasa yang berakhir anarkis pada Sabtu malam, 14 Januari 2023 itu. Diketahui PT GNI berada di Desa Bunta, Petasia Timur, Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

"Kemnaker sangat prihatin dan ikut berduka atas aksi anarkis yang menyebabkan korban jiwa dalam kejadian tersebut," ujar Ida dalam keterangannya, Senin, 16 Januari 2023.

Ending Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Israel Rugi Rp 16,3 T Tahan Serangan Iran

Kerusuhan di PT GNI

Photo :
  • Tangkapan Layar: Instagram

Ida mengungkapkan, selain menurunkan tim investigasi dari unsur pengawas ketenagakerjaan, pihaknya juga menyediakan mediator dan pengantar kerja ke lokasi PT GNI.

Dave Laksono: Bentrok TNI AL vs Brimob Polda Papua Barat Harus Diselidiki Sampai Tuntas

"Tim Kemnaker akan terus melakukan pendampingan kepada Tim Pengawas Ketenagakerjaan Daerah untuk penanganan masalah permasalahan yang terjadi. Termasuk menyusun langkah-langkah untuk mencegah kejadian serupa," ujarnya.

Selain itu, Ida menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi intensif dengan jajaran Disnaker Kabupaten Morowali Utara dan Disnaker Provinsi Sulawesi Tengah untuk mengetahui penyebab terjadinya aksi anarkis.

"Kami secara intensif terus koordinasi dengan Disnaker provinsi Sulawesi Tengah dan Disnaker Kabupaten Morowali Utara dan meminta kedua pihak yakni perwakilan Serikat Pekerja Nasional (SPN) dan PT GNI segera melakukan mediasi untuk menyelesaikan permasalahan ketenagakerjaan," jelasnya.

Menaker menjelaskan, dari informasi yang dihimpun, kericuhan disebabkan terkait permasalahan ketenagakerjaan yang dituntut oleh perwakilan SPN. Di antaranya tuntutan soal K3, pengupahan dan PHK sehingga anggapan bahwa kerusuhan ini dipicu oleh keberadaan tenaga kerja asing tidaklah benar.

"Sebagian tuntutan pekerja telah diterima dan akan dipenuhi perusahaan. Namun kami tetap melakukan penelusuran, mediasi, dan pemeriksaan bersama Disnaker setempat," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya