Rupiah Melemah Lagi ke Rp 15.127 per Dolar AS, Simak Analisisnya

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA Bisnis – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Selasa pagi, 17 Januari 2023. Terpantau pukul 09.15 WIB, rupiah melemah sebesar 82 poin atau 0,64 persen ke posisi Rp 15.127 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya Rp 15.045 per dolar AS.

Kinclong Sepanjang Hari, Nilai Transaksi Perdagangan Saham BUMI Capai Rp 412 miliar

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, rupiah ada di angka Rp 15.019 per dolar AS.

Analis PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan ditutup menguat hari ini. Ibrahim mengatakan, surplusnya neraca perdagangan Indonesia sepanjang 2022 sebesar US$54,46 miliar atau Rp 816,9 triliun merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia.

Saham Bumi Resources Meroket Usai Umumkan Rencana Kuasi Reorganisasi, Ini Penjelasan Manajemen

"Surplusnya neraca perdagangan tersebut sangat signifikan jika dibandingkan dengan capaian surplus sepanjang 2021 yang tercatat sebesar US$35,34 miliar," kata Ibrahim dalam risetnya Selasa, 17 Januari 2023.

Uang dolar AS dan rupiah.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.
Rupiah Melemah, OJK Kasih Tips Emak-emak Kelola Keuangan

Ibrahim menuturkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) surplus neraca perdagangan tercatat terus meningkat sejak tahun 2020 yang sebesar US$21,74 miliar. Adapun pada tahun 2019 tercatat defisit sebesar US$3,29 miliar, sedangkan tahun 2018 juga tercatat defisit sebesar US$8,7 miliar.

Sedangkan ekspor nonmigas, kata dia, secara kumulatif sepanjang 2022 tercatat sebesar US$275,96 triliun, meningkat sebesar 25,8 persen. Hal itu juga diikuti ekspor migas yang mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 30,82 persen menjadi US$16,02 triliun.

Ibrahim melanjutkan, berdasarkan pangsanya, ekspor non migas terbesar ada pada bahan bakar mineral yang mencapai US$54,98 miliar atau dengan pangsa 19,92 persen.

Sedangkan impor Indonesia sepanjang 2022 tercatat mencapai US$237,52 miliar atau meningkat sebesar 21,07 persen dibandingkan periode 2021.

"Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp 15.010-Rp 15.100," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya