Menteri Bahlil Targetkan Investasi Hilirisasi Capai US$545,3 Miliar, Begini Strateginya

Menteri Investasi atau Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia
Sumber :
  • YouTube Setpres

VIVA Bisnis – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mencanangkan target pada peta jalan (roadmap) hilirisasi investasi strategis Indonesia 2023-2035 mencapai sebesar US$545,3 miliar.

27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya

"Angka ini tidak sedikit. Ini adalah salah satu syarat agar Indonesia bisa meningkat dari negara berkembang menjadi negara maju," kata Bahlil dalam telekonferensi dari Davos, Swiss, Selasa, 17 Januari 2023.

Upaya meningkatkan investasi menurut Bahlil merupakan satu-satunya cara, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam konteks pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19. Hal itu bertujuan agar bisa menciptakan dan membuka lapangan kerja berkualitas seluas-luasnya.

Jangan Sampai Terjerat Pinjol, Ini Tips Kelola Keuangan Lebih Cerdas

Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Photo :
  • Instagram

Dia memastikan, terdapat delapan sektor dengan 21 komoditas yang menjadi prioritas investasi pemerintah, seperti misalnya batu bara, minyak gas bumi, perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan.

Ada Konflik di Timur Tengah, Bos BI Pede Ekonomi RI Tetap Kuat

Bahlil bahkan menargetkan investasi untuk hilirisasi mineral dan batu bara sebesar US$427,1 miliar, dan untuk minyak dan gas bumi sebesar US$67,6 miliar. 

"Sementara untuk sektor perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan yakni sebesar US$50,65 miliar," ujarnya.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Photo :
  • M Yudha P / VIVA.co.id

Bahlil menegaskan bahwa upaya hilirisasi di Indonesia tidak hanya soal industri nikel saja. Namun, dia tak menyangkal bahwa hilirisasi nikel merupakan contoh keberhasilan langkah hilirisasi Indonesia. 

"Pencapaian ekspor nikel pada 2017-2018 yang hanya sekitar US$3,3 miliar, melonjak di 2021 hingga mencapai US$20,9 miliar," kata Bahlil.

"Tapi pada 2022, kami di Kementerian Investasi memprediksi bahwa nilai ekspor nikel hasil hilirisasi mencapai sekitar US$29-30 miliar. Bayangkan, itu baru satu komoditas saja loh," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya