Bentrokan Maut PT GNI, Pengamat Sebut Bisa Ganggu Minat Investor

Situasi saat bentrok pekerja lokal dan pekerja asing di Morowali, Sulteng.
Sumber :
  • VIVA/Supriadi Maud.

VIVA Bisnis – Bentrokan yang menewaskan satu pekerja Warga Negara Asing (WNA) dan satu Warga Negara Indonesia (WNI) di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) tengah menuai sorotan banyak pihak. Peristiwa ini disebut bisa mengganggu minat investor.

Polisi Temukan 2 Mayat Pekerja Konstruksi Korban Runtuhnya Jembatan Baltimore

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, atas kejadian itu akan mengganggu minat investor untuk investasi sektor hilirisasi di Indonesia.

Menurutnya, kasus GNI juga menjadi preseden atau contoh bagi minat investor di sektor nikel. Karena selama ini seolah terdapat pembicaraan mengenai hak pekerja, keselamatan kerja, hingga pengawasan di sektor pengolahan nikel yang buruk.

Berikan Insentif Bagi Mitra Kerjanya, Menaker Ida Beri Apresiasi ke Perusahaan Aplikator

"Jadi investor yang mau masuk harus keluarkan biaya keamanan yang lebih mahal, kemudian jadi ragu untuk bekerja sama dengan perusahaan smelter di Indonesia," ujar Bhima saat dihubungi VIVA, Rabu, 18 Januari 2023.

Upah Layak hingga Aspek Keselamatan Jadi Kunci Kepastian Iklim Investasi

Menko Airlangga Undang Pengusaha Singapura Kembangkan Bisnis di RI Lewat ISBF 2024

Para pekerja di PT GNI Morowali Utara kembali beraktivitas pascakerusuhan.

Photo :
  • Humas Polda Sulteng

Bhima mengatakan, perbaikan hak-hak pekerja termasuk upah yang layak di sektor pengolahan nikel hingga aspek keselamatan kerja menjadi kunci kepastian iklim investasi.

"Industri nikel ini kan sedang booming, tapi potret pengolahan nikel di Indonesia selalu dapat rapor merah. Padahal syarat investasi berkelanjutan sudah ada standar ESG (Environmental, Social and Governance), yang diakui oleh investor di tingkat internasional," jelasnya.

Jangan sampai kata Bhima, kasus GNI akan terjadi di perusahaan smelter lainnya yang ada di Indonesia. "Pemerintah harus audit total dan transparan soal masalah di GNI," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah karyawan perusahaan PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng) terlibat bentrokan. Puluhan orang perusuh tersebut diamankan polisi setempat.

Kronologi awal terjadi pada Sabtu 14 Januari 2023 bentrokan terjadi antara WNA dan WNI di Pull Dump Truck yang mengakibatkan terjadinya penganiayaan terhadap WNI oleh WNA. Kemudian, bentrokan itu berpindah lokasi ke Smelter 2 dengan saling lempar batu antara WNA dan WNI. Saat itu WNI melakukan pembakaran motor milik WNA.

Kemudian sekitar pukul 19.30 WITA para pekerja melakukan pergantian shift malam. Para pekerja sedang mogok kerja dari crew Pull Dum Truck. Dari aksi mogok kerja itu pihak WNA menolak hingga dipicu penganiayaan WNA ke WNI yang terjadi siang hari.

Kapolres dan tim gabungan yang masih di lokasi langsung memukul mundur WNA dan WNI yang bentrok. Selanjutnya, sekitar pukul 21.15 WITA, massa kembali berkumpul dengan jumlah banyak, lalu menyerang dan membakar mess WNA serta beberapa kendaraan seperti mobil, loader, dan mobil crane.

Di saat bersamaan massa dari arah Desa Bunta juga menyerang Pos 4 dengan batu dan merusak mobil damkar PT SEI. Massa juga dilaporkan melakukan pembakaran alat berat dan mobil, serta melakukan penjarahan di mess WNA asal China dan Indonesia. Menurut Kapolres Morowali Utara, AKBP Imam Wijayanto, usai bentrokan itu, pihaknya langsung mengamankan 70 orang pekerja untuk dilakukan pemeriksaan.

"Ada 70 orang diamankan. Mereka diperiksa dulu di Mapolres Morut," kata Imam saat dimintai konfirmasi, Minggu 15 Januari 2023.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya