Rupiah Menguat di Awal 2023, Gubernur BI Ungkap Penyebabnya

- VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
"Kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah untuk mengendalikan inflasi barang impor (imported inflation) diperkuat dengan operasi moneter valas, termasuk implementasi instrumen berupa term deposit (TD) valas dari Devisa Hasil Ekspor (DHE) sesuai mekanisme pasar," ujarnya.
Diketahui, sebelumnya BI juga telah menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Days Reverse Repo Rate sebesar 25 basis points (bps), menjadi 5,75 persen. Sementara suku bunga deposit facility juga naik 25 basis points menjadi 5,00 persen, dan suku bunga lending facility naik 25 basis points menjadi 6,50 persen.
Keputusan kenaikan suku bunga yang lebih terukur tersebut dilakukan BI, sebagai langkah lanjutan secara front loaded, pre-emptif dan forward-looking. Tujuannya tak lain adalah untuk memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi ke depan.
Bank Indonesia meyakini bahwa kenaikan BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 225 basis points secara akumulatif sejak Agustus 2022 menjadi 5,75 persen ini memadai, untuk memastikan inflasi inti tetap berada dalam kisaran 3+/-1 persen pada semester I-2023.
"Dan inflasi indeks harga konsumen (IHK) kembali ke dalam sasaran 3+/-1 persen pada semester II-2023," ujar Perry.