ESDM Rancang Pengaturan Nilai Ekonomi Karbon di Sektor Ketenagalistrikan

Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Dadan Kusdiana.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya/tangkapan layar

VIVA Bisnis – Direktorat Jenderal atau Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merancang pengaturan nilai ekonomi karbon bagi sektor ketenagalistrikan. Hal ini disebut sebagai bentuk komitmen untuk memenuhi kontribusi Indonesia di dalam National Determined Contribution (NDC) yang angkanya sudah melebihi target.

Hal itu disampaikan Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana dalam 'Sosialisasi Peraturan Menteri ESDM Nomor 16 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon Subsektor Pembangkit Tenaga Listrik.

"Karena tidak mungkin juga capaian kita tambah naik, tapi kondisinya terbalik. Ini menjadi salah satu kontributor bahwa kita mampu memenuhi target dari 29 menjadi 31,8 persen itu," kata Dadan, Selasa, 24 Januari 2023.

Ilustrasi karbon

Photo :
  • ANTARA

Dalam hal pengelolaan nilai ekonomi karbon secara nasional, Dadan menegaskan bahwa Kementerian ESDM tidak akan menyusun mekanisme sendiri.

Melainkan, juga memastikan bahwa regulasi yang sudah disusun secara bersama-sama oleh para stakeholder baik pemerintah maupun pihak industri ini, bisa berjalan secara fair, transparan, dan objektif sesuai dengan tujuan bersama.

"Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa terjadi penurunan emisi gas rumah kaca (GRK). Nanti outcome-nya itu harus ada berapa real penurunannya. Karena kita tidak ingin ini nantinya menjadi tukar menukar dokumen saja, yang lebih membeli kepada yang kurang," ujarnya.

Ia juga melaporkan, pertumbuhan ekonomi nasional pascapandemi COVID-19 sudah semakin baik yang dapat dilihat dari pertumbuhan penggunaan listrik.

PLN Sebut Tak Semua Tiang Listrik Bisa Dijadikan SPKLU Kendaraan Listrik, Ini Alasannya

"Pertumbuhan listrik sudah sangat baik, sebagai bukti bahwa ekonomi kita tumbuh dengan baik. Data dari PLN menunjukkan bahwa secara konsolidasi, pada tahun 2022 pertumbuhan listrik telah mencapai 6,15 persen," kata Dadan.

"Kami juga meyakini bahwa konsumsi listrik di luar yang disediakan oleh PLN pun sama," ujarnya. 

Ini Penyebab Aset PLN Nusantara Power Melesat Jadi Rp 350 Triliun

Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia telah berhasil melewati masa-masa yang sangat menantang di dua sisi, dalam memastikan bahwa penyediaan listrik tetap handal dan harga listrik tetap terjangkau oleh masyarakat.

Ekonom Proyeksikan BI Bakal Kembali Tahan Suku Bunga Acuan 6 Persen
Kapuspenkum Kejaksaan Agung Ketut Sumedana

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Pegawai Kementerian ESDM

Pegawai ESDM tersebut diperiksa sebagai saksi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024