China Longgarkan Kebijakan COVID-19, Bank Mandiri: Positif bagi Ekonomi Indonesia

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

VIVA Bisnis – Pelonggaran kebijakan COVID-19 yang saat ini dilakukan oleh China akan berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia. Hal itu diungkapkan Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan.

BYD Pamer Mobil Super Canggih, Bodinya Furutistik

Ia melanjutkan, China, Hongkong, dan Singapura menjadi negara terbesar yang berinvestasi di Indonesia. Sebab, tiga negara itu berkontribusi sebesar US$20 miliar terhadap investasi asing yang sebesar US$33,4 miliar.

"China dan Hongkong itu di posisi nomor dua dan tiga investasi di kita ada US$5,2 miliar atau 15,5 dari total. Kemudian ada Hongkong US$3,9 miliar atau kita buletin US$4 miliar di tambah US$5,2, kan US$9,2 atau US$9,1, lalu di Singapura salah satu yang menjadi negara yang investasi di Indonesia," ujar Panji dalam konferensi pers Pre Event Mandiri Investment Forum 2023, Selasa, 24 Januari 2023.

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Panji menuturkan, dengan demikian, maka hampir dua per tiga investor asing yang masuk ke Indonesia berasal dari ketiga negara tersebut.

"Terus apa yang terjadi di China jelas, berdampak kepada Indonesia," ujarnya.

OJK Beberkan Kunci Hadapi Memanasnya Dinamika Ekonomi Global

Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro.

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia

Sementara itu, Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, bahwa China memiliki peranan besar terhadap investasi di Indonesia. Karena China menempati posisi pertama tujuan ekspor Indonesia, dan mayoritas impor RI  juga berasal dari China.

"Otomatis kalau ada Zero Covid Policy kemudian reopening China itu tentu saja berdampak positif buat Indonesia dari sisi ekonomi. Overall untuk perekonomian Indonesia akan sangat baik," jelasnya.

Andry menjelaskan, dari pelonggaran kebijakan itu salah satu contohnya, mulai berdatangannya turis China ke Indonesia. Sebab, sebanyak 210 turis telah mendarat di Bali.

"Kemarin datang kloter pertama sebesar 210 turis dan pasti gelombangnya. Kalau ini semuanya relatif aman terkendali COVID-19 harapannya akan mendorong perekonomian di pulau Bali sendiri," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya