Rupiah Melemah, Inflasi hingga Peningkatkan Konsumsi Diproyeksi Bakal Jadi Obat Kuat Rupiah
- ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.
VIVA Bisnis – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Selasa pagi, 31 Januari 2023. Terpantau pukul 09.14 WIB rupiah melemah sebesar 31 poin atau 0,20 persen ke posisi Rp 15.001 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 14.970 per dolar AS.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 14.979 per dolar AS.
Analis PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan ditutup menguat. Ibrahim mengatakan, Bank Indonesia (BI) mengakui tetap waspada dan optimistis terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia dalam menghadapi gejolak global yang tidak menentu.
"Pertumbuhan ekonomi di 2023 diperkirakan di kisaran 4,5-5,3 persen, kemungkinan bisa mengarah ke 5 persen. Hal tersebut terjadi jika konsumsi masyarakat meningkat signifikan," kata Ibrahim dalam risetnya Selasa, 31 Januari 2023.
Ibrahim menuturkan, untuk inflasi inti pada semester I-2023 dipastikan berada di bawah 4 persen. Kemudian inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) kembali ke dalam sasaran di bawah 4 persen pada semester kedua 2023.
"Sementara itu, perekonomian Indonesia 2022 bisa tumbuh bias ke atas dengan kisaran 4,5-5,3 persen, yang didukung oleh kinerja ekspor yang kuat dan konsumsi swasta yang meningkat, capaian itu membanggakan dibandingkan dengan perekonomian global 2022 yang hanya tumbuh 3 persen," ujarnya.
Adapun pada inflasi Desember 2022 kata dia, mencapai 5,51 persen. Hal tersebut merupakan suatu capaian dibandingkan dengan negara-negara lainnya yang banyak mengalami inflasi di atas 8 persen.
"Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif. Namun ditutup menguat direntang Rp 14.950-Rp 14.990," ujarnya.