Inflasi pada Januari 2023 Menurun, BI Pede Inflasi Inti Sesuai Target

Ilustrasi pendorong inflasi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

VIVA Bisnis – Bank Indonesia (BI) menyatakan, masih optimistis inflasi inti akan kembali ke kisaran 3,0±1 persen pada semester I-2023. Keyakinan itu dipicu oleh data inflasi pada Januari 2023 yang sebesar 0,34 persen month to month (mtm). 

BI: Kinerja Penjualan Eceran Maret Naik Ditopang Ramadhan dan Lebaran

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Januari 2023 menurun dibandingkan inflasi bulan sebelumnya. Berdasarkan data BPS, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Januari 2023 tercatat 0,34 persen mtm atau lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,66 persen mtm.

"Realisasi inflasi mtm tersebut terutama didorong oleh penurunan inflasi kelompok volatile food dan administered prices," kata Erwin dalam keterangan resmi, Rabu, 1 Februari 2023. 

Moody's Pertahankan Sovereign Credit Rating RI Baa2, Gubernur BI: Bentuk Kepercayaan Internasional

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono.

Photo :
  • BI

Dengan perkembangan tersebut ujarnya, inflasi IHK secara tahunan tercatat 5,28 persen year on year (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang mencapai 5,51 persen yoy.

Rupiah Melemah, BI Koordinasi dengan Pemerintah Lakukan Langkah Stabilisasi

"Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi inti tetap berada dalam kisaran 3,0±1 persen pada semester I-2023 dan inflasi IHK kembali ke dalam sasaran 3,0±1 persen pada semester II-2023," ujarnya.

Erwin melanjutkan, pada inflasi inti Januari 2023 sebesar 0,33 persen mtm atau meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,22 persen mtm. Peningkatan inflasi inti tersebut sejalan dengan pola musiman awal tahun, terutama terjadi di inflasi komoditas sewa rumah dan kontrak rumah.

"Secara tahunan, inflasi inti Januari 2023 tercatat sebesar 3,27 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 3,36 persen (yoy)," jelasnya. 

Untuk inflasi kelompok volatile foods Januari 2023 menurun dari perkembangan bulan sebelumnya. Kelompok volatile foods mencatat inflasi sebesar 1,40 persen mtm, lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 2,24 persen mtm.

Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh deflasi pada komoditas telur ayam ras dan tomat. Sementara itu, inflasi komoditas beras, aneka cabai, dan ikan segar tercatat meningkat sejalan kenaikan permintaan di awal tahun dan penurunan pasokan akibat kondisi cuaca yang kurang kondusif.

"Secara tahunan, kelompok volatile foods mengalami inflasi 5,71 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 5,61 persen (yoy)," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya