Suku Bunga Acuan The Fed AS Dinaikkan hingga Tertinggi Sejak 2007, Modal Asing Tinggalkan RI?

- ANTARA/REUTERS/Elizabeth Frantz
VIVA Bisnis – Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed) pada hari Rabu, waktu setempat kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 0,25 persen.
Melansir CNBC, Kamis, 2 Februari 2023, Federal Open Market Committee telah menetapkan untuk menaikkan suku bunga dana federal sebesar 0,25 persen. Maka itu membuat suku bunga acuan the Fed saat ini ada di kisaran 4,5 persen-4,75 persen, atau tertinggi sejak Oktober 2007.
Adapun langkah itu dinilai, menandai peningkatan yang sudah terjadi kedelapan kalinya secara beruntun sejak Maret 2022. Kenaikan suku bunga itu juga ditargetkan the Fed untuk menurunkan inflasi.
"Data inflasi yang diterima selama tiga bulan terakhir menunjukkan penurunan yang disambut baik dalam laju kenaikan bulanan. Dan sementara perkembangan baru-baru ini menggembirakan, kita akan membutuhkan lebih banyak bukti untuk yakin bahwa inflasi berada di jalur penurunan yang berkelanjutan," kata Gubernur Bank Sentral The Fed Jerome Powell.
ilustrasi suku bunga bank
Sementara itu, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, kenaikan suku bunga yang dilakukan the Fed itu menjadi pertanda bahwa pengetatan moneter di negara maju masih akan terus berlanjut.
"Imbasnya ke risiko aset keuangan negara berkembang yang meningkat. Pemerintah perlu perhatikan efek naiknya bunga ke risiko pembiayaan utang negara dan utang swasta," kata Bhima saat dihubungi VIVA.