Bendungan Tamblang Jadi yang Pertama di Indonesia Pembangunannya Pakai Teknologi Ini

Presiden Joko Widodo resmikan bendungan di Bali.
Sumber :
  • Dokumentasi Biro Pers Istana.

VIVA Bisnis –  BUMN konstruksi dan investasi PT PP Tbk menjabarkan teknologi yang digunakan dalam Bendungan Tamblang di Bali. Bendungan itu diketahui merupakan bendungan pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang dalam pembangunannya menggunakan teknologi inti aspal.

Setuju Pembatasan Impor Barang Jadi Elektronik

Bendungan yang terletak di Kabupaten Buleleng, Bali, telah selesai dibangun dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo yang didampingi sejumlah menteri dan jajaran direksi perseroan. Bendungan Tamblang yang berubah nama menjadi Bendungan Danu Kerti Buleleng merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memiliki total nilai kontrak sebesar Rp820 miliar.

"Biasanya dalam pembangunan bendungan menggunakan inti clay," kata Direktur Utama PT PP (Persero) Novel Arsyad dalam keterangan di Jakarta, dikutip Rabu, 8 Februari 2023.

Kembangkan Produk Urea dan Amonia, Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei BFI

Presiden Jokowi di bendungan Beringin Sila, NTB

Photo :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Dia menjabarkan, pemilihan inti aspal bertujuan agar bendungan ini dapat kedap air, tahan gempa, dan memiliki efisiensi yang relatif lebih tinggi terhadap penggunaan material urugan.

Dorong Ekosistem Ekonomi Keuangan Digital, BI Bali Gelar Baligivation Festival 2024

Pembangunan bendungan yang dimulai sejak akhir tahun 2018 tersebut dikerjakan oleh KSO PTPP Adijaya dengan masa pelaksanaan selama 1.460 hari kalender dan masa pemeliharaan selama 365 hari kalender. Bendungan Tamblang memiliki kapasitas penampungan sebesar 5,1 juta meter kubik dengan luas genangan 29,86 hektare.

Kehadiran Bendungan Tamblang diharapkan mampu mereduksi banjir dengan debit 158,86 meter kubik per detik sehingga daerah di hilir bendungan menjadi aman terhadap ancaman banjir.

Selain itu, kehadiran bendungan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengaliri irigasi sawah dan meningkatkan intensitas tanam di daerah irigasi Bungkulan dan daerah irigasi Bulian seluas 588 hektare serta menghasilkan air baku sebesar 510 liter per detik.

Tidak hanya itu saja, bendungan tersebut juga berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebesar 0,54 Megawatt dan sebagai objek wisata baru di wilayah Bali Utara.

"Dengan kehadiran Bendungan Tamblang ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan memiliki dampak positif bagi masyarakat di Provinsi Bali khususnya yang berada di Kabupaten Buleleng," kata Novel.

Dibangunnya Bendungan Tamblang juga dapat memberikan nilai tambah sebagai kawasan wisata air yang dapat dinikmati oleh para wisatawan lokal terutama masyarakat yang tinggal di sekitar bendungan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya