Investasi Asing Kuartal I-2023 Diperkirakan Anjlok, Bahlil Tegaskan RI Butuh Persepsi Baik

Ilustrasi arah investasi
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Bisnis – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memprediksi, investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) di kuartal I-2023 akan menurun, dan tidak sebaik kuartal IV-2022 lalu.

27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan, prediksi itu disebabkan karena sektor investasi akan menghadapi sejumlah tantangan berat di awal tahun 2023 ini.

"Saya baru cek dengan tim saya, kecenderungan (FDI) di kuartal I-2023 itu agak tidak sebaik dibandingkan kuartal IV-2022," kata Bahlil dalam telekonfrensi, Kamis, 16 Februari 2023.

Harga Emas Hari Ini 25 April 2024: Produk Antam Melorot, Global Bervariasi

Meski demikian, Bahlil menegaskan perlunya mental baik yang mesti harus terus digerakkan oleh pemerintah. Hal itu menurutnya sangat penting, guna mendukung terlaksananya komitmen dari sejumlah negara yang sebelumnya telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Tanah Air.

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia.

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia
Jangan Sampai Terjerat Pinjol, Ini Tips Kelola Keuangan Lebih Cerdas

"Tapi kira-kira begitulah. Saya enggak berani menggunakan kata-kata yang agak jelas, tapi yang agak sedikit-sedikit samar saja," ujarnya.

Karenanya, Bahlil pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama menciptakan persepsi yang baik, agar citra Indonesia di mata investor asing tetap memiliki daya tarik.

Apalagi, di tahun 2023 yang disebut-sebut sebagai tahun panas karena menjelang tahun politik di 2024 nanti, biasanya kerap membuat banyak investor khawatir karenanya.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Photo :
  • M Yudha P / VIVA.co.id

"Apalagi di tahun 2023 katanya adalah tahun yang tidak main-main. Maka saya enggak bisa membayangkan, kalau ekonomi global yang kita sudah dapat datanya, dimana potensi resesi tidak bisa kita hindari, hanya dalam resesinya saja yang masih bisa kita hitung," kata Bahlil.

"Karena itu, jangan sampai hal tersebut di kemudian waktu akan berdampak pada sikap 'wait and see' kita di tahun-tahun politik ini," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya