Sindikasi Kredit Rp 8,87 Triliun Diteken, PUPR Kawal Proyek 350 Ribu Sambungan Air Bersih di Jakarta

Penandatangan perjanjian fasilitas sindikasi kredit untuk penyediaan air.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA Bisnis – PT Air Bersih Jakarta menandatangani Perjanjian Fasilitas Sindikasi Kredit dengan sejumlah pihak perbankan, dengan nilai mencapai Rp 8,874 Triliun. Proyek pembangunan penyediaan air bersih bagi masyarakat DKI Jakarta ini nantinya akan membangun 2.500 saluran perpipaan, yang pada tahun pertama ditargetkan terbangun hingga 350 ribu sambungan air bersih.

Golkar Pertimbangan 3 Nama Maju di Pilkada DKI: Ridwan Kamil, Ahmed Zaki dan Erwin Aksa

Sejumlah pihak perbankan yang turut serta dalam sindikasi kredit itu antara lain yakni Bank BCA, Bank OCBC, OCBC NISP, Bank BTN, Bank BTPN, PT SMI, serta KB Bukopin.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, upaya ini adalah bagian dari environmental remediation (perbaikan lingkungan) Jakarta, yang permukaan tanahnya telah turun 12-18 cm per tahun karena over-extraction atau penyedotan berlebihan air tanah.

Mudik Gratis BUMN 2024, BNI Kerahkan 84 Bus Antar Pemudik

"Pemerintah DKI Jakarta dan pemerintah pusat tidak bisa melakukan apa-apa, apalagi melarang warga masyarakat (untuk tidak mengambil air tanah). Kecuali sudah bisa menyuplai air bersih ini kepada rakyat Jakarta," kata Basuki saat menyaksikan penandatangan perjanjian tersebut di Auditorium PUPR, Senin, 20 Februari 2023.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Photo :
  • Dok. PUPR
MKGR DKI Siap Menangkan Ahmed Zaki Jadi Gubernur Jakarta

Untuk itu, dalam upaya menyediakan kebutuhan air bersih bagi warga Jakarta, Basuki memastikan bahwa akan ada tiga proyek yang mengakomodirnya. Yang pertama adalah proyek Jatiluhur 1 oleh Moya. Kedua adalah SPAM Juanda dengan kapasitas 2.000 liter per detik, dan yang ketiga adalah dari SPAM Regional Karian Serpong dengan kapasitas sebesar 3.000-an liter per detik.

"Kalau itu nanti semua sudah bisa kita selesaikan dan bisa menyuplai kebutuhan air bersih rakyat Jakarta, maka pada tahun 2030 mendatang kita sudah bisa menyampaikan kepada rakyat untuk setop menggunakan air tanah," ujar Basuki.

"Karena hanya dengan cara itu fenomena penurunan tanah di Jakarta bisa dihentikan seperti yang dilakukan di Bangkok dan Tokyo," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur PT Bank BCA, Antonius Widodo Mulyono mengatakan, Bank BCA bersama OCBC yang merupakan 'lead' dalam sindikasi kredit proyek air bersih ini, akan dibantu oleh Bank DKI sebagai Escrow Account atau rekening penampungan.

Menurutnya, proyek ini sangat strategis karena merupakan pemenuhan kebutuhan dasar penduduk DKI Jakarta, untuk mendapatkan air bersih yang berkualitas. Hal ini juga sejalan dengan upaya Pemprov DKI Jakarta untuk mengurangi penurunan tinggi muka air tanah sebesar 12-18 cm per tahunnya.

"Kami berharap eksekusinya lancar dan pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik oleh PT Air Bersih Jakarta, sehingga masyarakat bisa segera menerima pemanfaatan air yang berkualitas. PT Air Bersih Jakarta sebagai garda terdepan, sedangkan kami mendukung pembiayaannya," ujar Widodo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya