Intip Alasan Mengapa Perusahaan Korea Selatan Bisa Cuan Kembangkan Sektor Keuangan di Indonesia

Ilustrasi arah investasi
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Bisnis – Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto menyebut bahwa selain mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik, Pemerintah Indonesia bakal terus membangun sektor jasa keuangan yang inklusif dan kuat antara kedua negara.

Generasi Muda Harus Cerdas Finansial Dalam Menabung dan Kelola Keuangan

Hal itu diungkap dalam kegiatan Business Forum dalam rangka memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Korea Selatan bertajuk 'Developing Closer Friendship and Stronger Partnership through Enhanced Financial Cooperation'.

Kegiatan ini digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul dan Financial Supervisory Services (FSS) Korea Selatan, dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Negara Indonesia (BNI) KCLN Seoul.

Ketahui Manfaat dan Risiko Saham Blue Chip, Dapatkan Dividen yang Konsisten

Dia menyoroti pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan di Indonesia yang tercatat tumbuh sebesar 5,31 persen pada tahun lalu serta peningkatan signifikan dalam realisasi investasi asing serta total perdagangan dengan dunia yang masing-masing mencapai 34 persen dan 23,7 persen. Kekuatan ekonomi Indonesia saat ini, lanjutnya, menjadi landasan utama bagi perusahaan keuangan Korea untuk meyakini Indonesia sebagai tujuan ekspansi bisnis utama mereka.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Keuangan Indonesia (OJK), Mahendra Siregar.

Photo :
  • Press Release
Beli Properti Bisa untuk Rumah Tinggal Sekaligus Investasi Jangka Panjang

“Forum bisnis tersebut menandai peningkatan kedekatan dan kerja sama antara sektor keuangan Indonesia dan Korea, yang akan semakin mendorong kerja sama bilateral kita,” kata Gandi kepada wartawan, Rabu 22 Februari 2023.

Dirinya menegaskan bahwa Indonesia saat ini merupakan pasar terbesar keempat bagi perusahaan keuangan Korea. Perusahaan keuangan Indonesia pun diajak untuk membangun bisnis di Korea di mana FSS akan mendukung mereka secara proaktif.

"Forum bisnis ini dapat membantu perusahaan Korea untuk lebih memahami kebijakan dan pengawasan yang dilakukan OJK sehingga mereka bisa memposisikan diri secara tepat untuk berkontribusi pada pengembangan industri keuangan dan perlindungan konsumen di Indonesia”, katanya.

Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Keuangan Indonesia (OJK), Mahendra Siregar yang hadir memaparkan sejumlah prioritas kebijakan OJK pada tahun 2023. Prioritas kebijakan tersebut antara lain pada ranah penguatan jasa keuangan melalui pengaturan, pengawasan, edukasi, dan perlindungan konsumen.

"Selain itu, pertumbuhan ekonomi harus diupayakan dengan mengoptimalkan peran sektor keuangan," kata Mahendra Siregar. 

Bendera Korea Selatan.

Photo :
  • Pixabay.

Prioritas lainnya, lanjut dia, adalah peningkatan layanan dan penguatan kapasitas OJK melalui percepatan proses perizinan yang terintegrasi dan peningkatan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan. Pihaknya juga menggarisbawahi pendekatan yang dilakukan OJK untuk memastikan terciptanya pembiayaan yang berkelanjutan untuk memacu pertumbuhan ekonomi.

“Sektor regulasi keuangan harus berperan penting untuk memberikan insentif dan dukungan finansial terhadap upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri hilir, seperti nikel, untuk mendukung pengembangan kendaraan listrik bertenaga baterai,” katanya lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya