Harga Emas Hari Ini 23 Februari 2023: Global dan Antam Kompak Tergelincir
- ANTARA/REUTERS/Leonhard Foeger/am.
VIVA Bisnis – Harga emas internasional berangsur turun pada perdagangan Kamis, 23 Februari 2023. Itu terjadi setelah risalah dari pertemuan kebijakan terbaru Federal Reserve menunjukkan bahwa bank sentral AS kemungkinan akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama untuk mengendalikan inflasi yang tinggi.
Dilansir dari The Economic Times, harga emas di pasar spot turun 0,1 persen ke level US$1.823,69 per ons. Sedangkan, emas berjangka AS tergelincir 0,5 persen menjadi US$1.833,10.
Risalah pertemuan kebijakan The Fed yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan para pembuat kebijakan sepakat suku bunga perlu bergerak lebih tinggi.
Emas batangan dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapi kenaikan suku bunga menumpulkan daya tarik aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Emas Domestik
Emas Antam.
- Dokumentasi Antam.
Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini tercatat dibanderol seharga Rp 1.015.000 per gram. Harga itu turun Rp 4.000 dibanding perdagangan kemarin.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga pembelian kembali atau buyback emas ditetapkan seharga Rp 900 ribu per gram. Harga itu juga turun Rp 4.000 dibanding kemarin.
Adapun harga emas berdasarkan ukuran, yakni lima gram dijual Rp 4,85 juta, 10 gram Rp 9,64 juta, 25 gram Rp 23,98 juta dan 50 gram Rp 47,89 juta.
Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp 95,71 juta, 250 gram Rp 239,01 juta dan emas 500 gram Rp 477,82 juta.
Selanjutnya, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp 557,5 ribu dan 1.000 gram senilai Rp 955,6 juta.
Untuk diketahui, harga penjualan emas batangan Antam ini belum termasuk pajak. Pada hari ini, ukuran emas 25 gram dan 1.000 gram sedang tidak tersedia di butik emas Logam Mulia Pulo Gadung.
Harga Emas Hari Ini 25 April 2024: Produk Antam Melorot, Global Bervariasi
Investor emas menantikan rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang akan menentukan arah suku bunga Federal Reserve.
