- U-Report
VIVA Bisnis – Era digital yang berkembang pesat saat ini memunculkan pekerjaan baru yang bisa dikerjakan tanpa bertatap muka, salah satunya yakini virtual assistant. Pekerjaan ini digadang-gadang mengantongi pendapatan yang besar.
Agensi virtual assistant di Indonesia, Founder & Chief Executive Officer Virtary Rieni Santoso mengatakan, di Indonesia saat ini belum banyak perusahaan yang meng-hire pekerjaan virtual assistant.
Karena 95 persen kliennya yang menggunakan jasa virtual assistant berasal dari luar negeri seperti Amerika Serikat, Australia, Inggris, Hong Kong, Korea, Singapura, dan sisanya berasal dari Indonesia.
Ilustrasi work from home (WFH).
- U-Report
“Peluang untuk mendapatkan cuan dari kerja online menjadi virtual assistant ini cukup besar. Banyak project dari perusahaan di luar negeri yang bisa kita bantu kerjakan. Makanya, ini bisa jadi peluang yang sangat bagus bagi mahasiswa, pelajar, ibu rumah tangga, orang yang sedang mencari pekerjaan, maupun korban PHK,” kata Rieni dalam keterangan Kamis, 23 Februari 2023.
Perlu diketahui, virtual assistant merupakan seseorang yang memberikan layanan administratif dan dukungan bisnis kepada perusahaan secara remote atau dari jarak jauh.
Rieni melanjutkan, saat ini Virtary memiliki 86 freelancer dari seluruh Indonesia dengan kantor pusat di Jakarta. Selain di Jakarta, juga terdapat kantor di Yogyakarta yang mana terdapat 40 orang virtual assistant di Yogyakarta yang bekerja secara on-site.
Kemudian, Virtary juga membuka kelas bagi siapa saja yang ingin belajar menjadi seorang virtual assistant. Dalam kelas ini, Virtary menggandeng platform belajar online, habiskerja.com. Pembelajaran dilakukan dengan cara mengakses video, ditambah dengan layanan konsultasi, dan praktek.
“Kita ingin semakin banyak orang yang bisa kerja online dari rumah dan mendapatkan bayaran ribuan dolar per bulan. Harapannya, dengan adanya kelas ini, kita bisa menjadi penggerak roda ekonomi di masyarakat melalui peran mereka sebagai virtual assistant,” tegasnya.
