Panen Raya Terancam Gagal, Sri Mulyani Minta Petani Asuransikan Tanamannya

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • Anisa Aulia/VIVA.

VIVA –  Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta, para petani untuk membuat asuransi pertanian, yang mana itu dilakukan sebagai antisipasi jika terjadi bencana banjir. Sebab pada akhir Februari 2023, diperkirakan curah hujan akan meningkat dan menyebabkan gagal panen.

Luhut Ungkap Rencana China Tanam Ratusan Hektare Padi di Kalimantan

Sri Mulyani mengatakan, melalui asuransi dengan mekanisme ek-ante atau desain pembiayaan sebelum terjadi bencana banjir. Nantinya, bila terjadi bencana banjir yang merendam sawah atau ladang, maka para petani akan mendapatkan ganti rugi.

"Saya sangat berharap seperti sekarang ini pada saat petani mulai melakukan panen dan terjadi banjir mereka akan mendapatkan pergantian, apabila dari masyarakat petani sudah mengasuransikan tumbuhan, barang-barang yang memang merupakan bagian dari pendapatan mereka," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana 2023.

10 Negara yang Mengekspor Tembakau Terbanyak di Dunia, Indonesia Segini

Petani Kian Tua (Sumber: kaltimkece.id)

Photo :
  • vstory

Sri Mulyani mengatakan, mekanisme ek-ante atau pooling fund juga sudah dilakukan Pemerintah pada barang-barang milik negara.

Sri Mulyani Buka Suara soal Rupiah Tembus Rp 16.200 per Dolar AS

"Jadi kaya kemarin terjadi gempa bumi di Papua, kita langsung tahu berapa keretakannya dan apakah itu akan dibayarkan oleh asuransi untuk memperbaiki," jelasnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mengungkapkan, musim panen raya yang jatuh pada Februari hingga Maret 2023 terancam gagal akibat cuaca buruk di sebagian besar wilayah Indonesia.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan cuaca ekstrem tercatat terjadi di seluruh bagian wilayah Indonesia. Diperkirakan curah hujan tinggi akan melampaui 50 mm per hari, pada minggu terakhir Februari 2023.

"Pada minggu-minggu terakhir Februari kita masuk masa panen dan akan berlangsung hingga Maret ini. Akan tetapi pada saat yang sama curah hujan masih tinggi di sebagian besar wilayah Indonesia," ujar Pudji.

Dia menjelaskan, berdasarkan pengalaman cuaca ekstrem akan berpengaruh terhadap periode panen padi. "Kami juga mencatat bencana banjir yang terjadi dan merendam sawah yang terjadi di beberapa wilayah seperti di Mojokerto, Enrekang, Bontang, Sumbawa dan beberapa wilayah lainnya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya