4 Infrastruktur Diresmikan Jokowi, Menteri Basuki: 81 Persen Masalah Banjir di Bandung Selesai
- Sekretariat Kabinet Republik Indonesia
VIVA Bisnis – Presiden RI Joko Widodo meresmikan empat infrastruktur untuk mencegah banjir dan mengurai kemacetan di Kota dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Prouek infrastruktur tersebutdengan total biaya pembangunan Rp1,26 triliun
Jokowi menjelaskan, sering terjadi banjir di Bandung setelah hujan deras. Karena itu, Pemerintah Pusat membangun tiga infrastruktur pengendali banjir yakni floodway atau Sodetan Cisangkuy, Kolam Retensi Cieunteung, dan Kolam Retensi Andir.
“Sore hari ini, kita akan meresmikan yang namanya kolam retensi untuk kendalikan banjir,” kata Presiden Jokowi di Kolam Retensi Andir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu.
Jokowi merincikan, Pemerintah Pusat mengucurkan anggaran Rp632 miliar untuk Sodetan Cisangkuy, kemudian Rp204 miliar untuk Kolam Retensi Cieunteung, dan Rp142 miliar untuk Kolam Retensi Andir.
Sedangkan untuk memperlancar lalu lintas dan mengurai kemacetan di Kota Bandung, Pemerintah telah membangun flyover atau jalan layang?????? Kopo senilai Rp288 miliar.
“Totalnya yang telah dibangun oleh Pemerintah Pusat di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung sebesar Rp1,26 triliun,” jelas Presiden Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut 81 persen permasalahan banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sudah terselesaikan berkat infrastruktur yang diresmikan Jokowi tersebut.
Selain Floodway Cisangkuy, Kolam Retensi Andir, dan Kolam Retensi Cienteung yang baru saja di resmikan, ada pula Terowongan Nanjung yang sudah ada sebelumnya juga turut membantu penyelesaian masalah banjir.
"Kemudian sudah ada juga lima folder air di daerah cekungan ini, tinggal dua folder air lagi akan dibangun tahun ini maka akan ada tujuh. Harapannya banjir tidak ada lagi," kata Basuki.
Ia pun tak menampik masih ada sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung yang terkena banjir dengan total sekitar 72 hektare. Walaupun begitu, banjir yang terjadi pun tidak setinggi sebelum-sebelumnya.
Sejauh ini, kondisi perumahan warga di titik yang biasanya banjir, khususnya di kawasan Andir, sudah mulai normal. Bahkan, harga tanah di kawasan itu sudah naik.
"Kita lihat rumah-rumah sudah mulai dicat lagi, harga tanah pun sudah naik," kata Basuki.
Ia menjelaskan penuntasan masalah banjir di wilayah Kabupaten Bandung itu merupakan bagian dari kegiatan Kementerian PUPR dalam menangani permasalahan di hulu Sungai Citarum.
Basuki mengatakan kini telah memulai menangani permasalahan di kawasan hilir Sungai Citarum dengan membangun Bendungan Cibeet dan Bendungan Cijurey.
Dia pun mengatakan pembangunan sejumlah infrastruktur itu pun menjadi jawaban atas permasalahan banjir di Karawang dan Bekasi yang terjadi akhir-akhir ini.
"Kemudian di bagian hilirnya kita bangun tanggul, mudah-mudahan dengan itu Insya Allah akan berkurang," kata dia. (Ant)