Puluhan Ton Kelapa Asal Nias Utara Tembus Pasar Ekspor China, Gubernur Edy Ingatkan Ini

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.
Sumber :
  • B.S Putra/ VIVA.

VIVA Bisnis – Sebanyak 74 ton kelapa asal Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara tembus pasar ekspor ke Kota Hainan, China. Hal ini, menjadi kebanggaan dalam peningkatan pendapatan masyarakat atau petani kelapa di kabupaten itu.

Ritel Fashion China Hadapi Ancaman Boikot di Tengah Tuduhan Eksploitasi Warga Uighur

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengungkapkan ekspor kelapa itu, dikirim melalui Pelabuhan Angin, Kota Gunungsitoli, Rabu kemarin, 8 Maret 2023. Ia mengucapkan apresiasi terhadap pihak terkait dalam ekspor tersebut.

“Tujuan kita untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita, saat ini kelapa segar, nanti ke depan kita harus bisa mengekspor bukan barang mentah lagi, kita ekspor kopra jadi masyarakat saya di sini mendapat pekerjaan,” sebut Gubernur Edy dalam keterangan tertulis, Kamis, 9 Maret 2023.

Dorong Ekspor UMKM, Bea Cukai Jalin Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah

Ilustrasi Kelapa Tua

Photo :
  • Pixabay/ Couleur

Kelapa segar yang diekspor ke Tiongkok merupakan hasil dari BUMDes Nias Utara binaan Desa Sejahtera Astra (DSA) di Nias Utara. Setelah ekspor perdana ini, Nias Utara akan menyediakan sekitar 8 juta butir kelapa segar untuk di ekspor ke Tiongkok.

Daftar Harga Pangan 17 April 2024: Cabai Rawit hingga Telur Ayam Naik

“Selamat kepada Nias Utara, terima kasih Pak Bupati, PT Astra dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang membina desa-desa di sini, mudah-mudahan ke depan kita bisa lebih menggali potensi lain dari Nias,” ucap Mantan Pangkostrad itu Edy.

Selain itu, Gubsu Edy juga memberikan perhatian khusus kepada Pulau Nias soal infrastruktur jalan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut mengalokasikan anggaran Rp200 Miliar untuk membenahi infrastruktur jalan di pulau Nias.

“Rp200 Miliar kita siapkan untuk pembangunan infrastruktur jalan di Pulau Nias dan tahun ini harus selesai karena ini sangat penting untuk menunjang perkembangan Nias, logistik, dan memakmurkan rakyat di sini,” jelas mantan Ketua Umum PSSI itu.

Gurbernur Edy berharap potensi-potensi di Pulau Nias terus digali, apalagi Nias terpisah lautan dari Pulau Sumatera. Kondisi geografis ini, menurut Edy Rahmayadi, membuat Nias harus bisa mandiri pangan agar bisa berkembang lebih cepat.

Ilustrasi air kelapa

Photo :
  • Unsplash

“Kondisi geografis Nias terpisah dengan Sumatera, karena itu Nias harus bisa mandiri secara pangan, kalau tidak untuk mengimpor bahan pangan ke Nias, costnya sangat mahal,” kata Edy Rahmayadi.

Hadir pada pelapasan perdana ekspor kelapa segar tersebut, Bupati Nias Utara Amizaro Waruwu dan Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Harlina Sulistyorini. Hadir juga jajaran PT Astra, OPD Pemprov Sumut dan Pemkab Nias Utara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya